Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alas Trawas, Destinasi yang Menawarkan Relaksasi

10 September 2021   18:44 Diperbarui: 10 September 2021   18:50 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa gazebo atau semacam gubug modern yang dibentuk dari susunan kayu dan papan berjajar di area paling belakang dari area terbuka. Satu gazebo atau gubug bisa digunakan sekitar 4 sampai 6 orang.  Bagi yang merasa tidak nyaman dengan paparan sinar matahari atau mungkin tiba-tiba gerimis, bisa memanfaatkan gazebo ini.

Satu lagi, Gunung Penanggungan nampak jelas dari area outdoor ini! Macam wallpaper, indah banget!

Tempat ini sangat instagramable, tidak perlu dibahas lagi karena dari cerita sebelumnya bisa dibayangkan sangat rugi jika kalian tidak menyiapkan bekal berfoto di sini. Kalian bisa membawa tripod, holder ponsel maupun mengajak fotografer kesayangan kalian ke sini.

Seluruh area outdoor menggunakan paving dan batuan kerikil besar. Aku tidak menyarankan kalian memakai higheels di sini, alternatifnya mungkin bisa memilih alas kaki wedges untuk perempuan. Dengan tidak langsung bersetuhan dengan tanah, tidak perlu khawatir alas kaki kotor.

Fasilitas juga lengkap dan bersih jadi dijamin kalian akan sangat nyaman untuk spent time di sini. Ternyata, area parkir sangat luas di belakang. Karena saat ini masih relatif sepi, cukup memanfaatkan area parkir halaman depan. Toilet dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan, di area perempuan terdapat tiga kamar kecil. 

Disediakan dua wastafel lengkap dengan sabun untuk mencuci tangan. Di sini juga disediakan musholla loh... Beberapa perlengkapan pribadi yang wajib dibawa saat bepergian yaitu tissue dan handsanitiser, tidak disediakan di sini. Jadi harus membawa sendiri ya. Dan jangan lupa tetap memakai masker jika tidak sedang makan-minum. 

Sambil menikmati hawa sejuk menyegarkan dan dimanjakan dengan pemandangan yang indah, kalian bisa makan berat, ngemil, sampai ngopi disini. Menu yang disajikan cukup variatif dengan harganya terjangkau. Menu makanan mulai dari harga Rp 10.000,- sampai dengan Rp 27.000,- sedangkan minuman mulai dari harga Rp 10.000,- sampai dengan Rp 18.000,-. Affordable banget, bukan?

Jika diperbolehkan memberikan opini untuk makanannya, aku beri nilai 7/10 dan 8/10 untuk minumannya. Kebetulan aku pergi ke sini dengan suami, memang berniat melepas penat sekalian untuk merayakan hari jadi pernikahan kami. 

Jujur, sepanjang pandemi kami sangat membatasi bepergian hanya untuk pekerjaan yang penting saja atau seperti ini memilih tempat yang menurut kami "aman" untuk dikunjungi. Kami memesan nasi goreng hitam dan paru ricebox untuk makan beratnya, lalu memesan dimsum untuk camilan.

 Nasi goreng hitam itu nasi goreng cumi, rasanya cenderung savoury. Sedangkan paru ricebox di sini menggunakan oseng paru manis pedas. Minumnya kami memesan es ketan hitam dan es klepon. Ini minuman yang sangat jarang ditemukan. Suka dengan minumannya. Manisnya pas, ada sedikit gurihnya. Rasanya unik dan nagih di lidah.

Beberapa masukan untuk pihak restoran, sangat memungkinkan area ini nantinya akan menjadi wisata alam edukasi. Berbagai jenis tanaman banyak yang sudah jarang ditemui, bahkan kita tidak tahu namanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun