Hampir 5 bulan kita berada di masa di mana semua masyarakat merasakan sebuah kegelisahan, kepiluan, kebingungan, kepanikan dan segala macamnya. Akibat pandemi yang melanda dunia. Sungguh luar biasa dampak yang ditimbulkan. Sebuah keharusan bagi semuanya untuk tidak keluar rumah dengan adnya aturan social distancing atau yang lebih rapet lagi physical distancing dan tetep stay home,.
Bagi kebanyaan orang yang biasa bekerja di lapangan atau di sektor pelayanan publik atau di kantor manapun tentu hal ini membuat mereka merasa terpenjara hidupnya. Begitu terbatas ruang geraknya dan tentunya akan merasa bosan menjalaninya.
Seperti saya yang biasanya bekerja di lapangan, karna saya sebagai pelaku wisata meski tidak begitu aktif. Tidak aktif bukan karena malas, tapi karena lebih memberi kesempatan bagi yang lain untuk bisa merasakan manfaat dan menghendle suatu pekerjaan yang ada. Di samping itu karna saya juga punya usaha di bidang lain yang harus lebih saya utamakan pegelolaannya.
Dengan adanya himbaun pemerintah untuk tetap stay home maka terpaksa seluruh kegiatan di luar seperti yang sudah saya sampaikan di atas, semua harus dihentikan. Awalnya enjoy dan sesuatu banget. Bisa berlama lama di rumah, bercanda sama anak anak yang biasanya seminggu sekali belum tentu bisa ketemu.
Bosan, dan mau ngapain lagi ini. Lama lama bisa stres kalau beginii terus. kemudian secara kebetulan ada suara radio tetangga yang mampir di telinga, kira kira membahas soal kegiatan positif di rumah selama covid 19. Ada sebuah kalimat yang saya tangkap "cobalah menulis untuk mengisi hari harimu" menulis, untuk apaa? Sebuah pertanyaan konyol yang tak perlu jawaban dari siapapun karna saya mencoba mencari jawabnya sendiri.
Dari situ saya langsung mencoa merangkai kata, kalimat dan akhirnya jadilah sebuah tulisan. Meskipun tidak enak dibacanya karna saya tidak pinter pinter amat meski juga tidak begitu bodoh. Hal ini saya jalani dan ternyata menjadikan hidup terbilang lebih berwarna. Tidak membosankan dan lebih bisa menghargai sebuah tulisan. Itulah jawaban yang saya dapatkan.
Seperti peribahasa yang menyatakan: di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Inilah sebuah pengalaman berharga nenek moyang kita sebagai nasehat kepada anak cucunya. Sesulit apapun keadaan yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya, tergantung bagaimana kita menghadapi masalah tersebut, tergantung mau tidaknya kita berusaha dan tergantung irodah qolbu (kehendak hati).
Hari hari yang saya lalui dengan kegiatan menulis. Meskipun untuk sementara tidak menghasilkan sesuatu apapun dari sisi finansial tapisetidaknya ini bisa menghilangkan kecenderungan bosan dan njelehi menjalani hidup selama stay home. “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash). Meskipun saat ini saya tidak punya apa apa, tapi saya percaya bahwa Allah tanggung jawab penuh terhadap makhlukNya.
Ternyata menulis itu asyik, menyenangkan dan merubah rasa makan menjadi lebih nikmat. Percayalah. “Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Yang jadi masalah sekarang adalah. Untuk apa tulisan tulisan ini... ? ingat bahwa "Menulis adalah membuat jendela dunia" kalau kita yang membuat jendela kita beri kesempatan orang lain yang membukanya. yaitu biarkan tulisan kita bisa dibaca orang. Disadari maupun tidak bahwa menulis merupakan salah satu pembuka cakrawala fikir. Lewat tulisan kita juga bisa berbagi manfaat, Sebab itu hendaknya kita tulis tulisan yang bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.