Maraknya budaya korupsi yang terjadi dinegeri kita sungguh sangat memprihatinkan, mulai dari pejabat yang bekerja diranah instansi pemerintahan maupun instansi swasta. sehingga menurut data political economicand risk consultasy, Indonesia menempati urutan pertama sebagai Negara terkorup di Asia.
Saking maraknya budaya negatif ini, sehingga bukan hanya dikalangan pejabat pemerintahan saja, bahkanrakyat biasapun acap kali melakukanya. Misalnya saja yang sering rawan melakukan tindakan korupsi di lingkup instansi pemerintahan seperti kasus pajak (gayus), bank century, pembangunan wisma atlet ( Nazarudin ). sedangkan dari kalangan rakyatbiasa misalnya pedagangmelakukan korupsi dengan memanipulasitimbangan, pekerja melakukan korupsi waktu, dan masih banyak bentuk korupsi yang tidak disebutkan satu persatu.
Menurutpengamat dan pakar politik mengatakan bahwa menjalarnya tindak korupsi dinegeri ini dikarekan beberapa faktor, diantaranya supermasi hukum yang masih lemah yang belum mampu bertindak tegas kepada pelaku korupsi, sehingga hanya sedikit dari koruptor yang mampu diadili, itupun pelaksanaan hukumanya belum optimal, jelasnya koruptor tidak mendapatkan hukuman yang sepantasnya, dan masih banyak koruptor yang berkeliaran dan berkreasi melakukan korupsi.
Selanjutnya faktor yang mendukung terjadinya tindak korupsi di dalam instansi pemerintahan ialah kurangnya keterbukaan dalam hal penginformasian data keuangan. Transparasi didalam instansi ini sangat penting, karena dengan adanya sikap keterbukaan dalam hal keuangan dapat menghilangkan prasangka buruk baik diantara sesama pegawai ataupun antara pihak atasan dan bawahan, dan sekaligus dapat memicu etos kerja serta semangat kegotong royongan pegawai didalamnya.
Untuk mewujudkan sikap keterbukaan seperti yang disebutkan diatas adalah dengan cara pemasangan papan informasi yang memuat data-data keuangan instansi seperti papan informasi keuangan yang biasa terpampang di masjid-masjid. Papan informasi itu berisi pemasukan, pengeluaran, dan sisa saldo yang bisa dipasang ditempat yang bisa dilihat oleh seluruh pegawai, baik atasan ataupun bawahan.
Dengan cara seperti itu, diharapkan sikap keterbukaan yang selanjutnya melahirkan sikap jujur bisa terlaksana diberbagai instansi pemerintahan, sehingga untuk kedepanya bisa mencegah berbagai tindak korupsidan sekaligus bisa memperbaiki citra Negara diranah international.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H