Mohon tunggu...
Batas Hidup
Batas Hidup Mohon Tunggu... karyawan swasta -

segala sesuatunya di mulai dari mimpi, kemauan, percobaan dan kemudian bukti nyata yg terkecil yg akan menjadi besar, sebesar harapan dan usahamu...(batas hidup)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabatku Penjilat

2 Oktober 2010   21:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi senyap... Terang berselimut gelap Dingin merinding... Bagai tak berdinding

Aku takut... Hati malaikatku telah akut Terdusta berulang Bodohku bertulang

Logika mematung... Tak dapat menghitung Perasaanku bertarung Membuatku bingung

Yakinku terikat Pada langkanya sahabat Percayaku mengangguk Pada lidah yang menekuk

Kau... Mencium wangi malaikat Mendekat karena manfaat Merayu sambil berharap Memohon dengan meratap

Sejatinya sahabat Tak merangkul sebab derajat Tak mengakrab sebab manfaat Tak merayu lalu menjilat

Bekasi, 3 Oct '10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun