Sejarah pergerakan kebangsaan  Â
Indonesia yang kaya akan keragaman budaya sering kali menghadapi masalah konflik sosial dan diskriminasi. Ketidakadilan sosial dan perlakuan tidak setara antar kelompok dapat mengganggu kesatuan bangsa dan memperlemah nilai bela negara.
Pendahuluan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan benegara yang dilandasai oleh jati diri bangsa  berdasarkan nilai dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil dan makmur.
Indonesia yang kaya akan keragaman budaya sering kali menghadapi masalah konflik sosial dan diskriminasi. Ketidakadilan sosial dan perlakuan tidak setara antar kelompok dapat mengganggu kesatuan bangsa
Wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan dua pilar penting dalam menciptakan identitas dan persatuan suatu bangsa. Di Indonesia, nilai-nilai ini sangat relevan mengingat keanekaragaman budaya, suku, dan agama yang ada. Namun, dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat, penerapan nilai-nilai ini menghadapi berbagai tantangan.
Permasalahan dan Tantangan
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945, meski kemerdekaan telah digalakkan, kita sebagai masyarakat Indonesia tidak boleh lengah dan tetap harus memupuk dan mempertahankan jiwa jiwa kemerdekaan. Berbagai tantangan dihadapi bangsa Indonesia saat ini tidak terkecuali adanya arus globalisasi sehingga kita harus selalu berikhtiar agar tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap pola pikir masyarakat. Banyak individu, terutama generasi muda, terpengaruh oleh budaya luar yang dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan Ketidakpahaman terhadap identitas nasional membuat sebagian orang lebih memilih untuk mengadopsi budaya asing daripada memperkuat rasa cinta tanah air. Oleh karena itu, tengah arus globalisasi yang semakin deras, nilai-nilai Pancasila mengalami tantangan yang signifikan terhadap pengaruh budaya, pola pikir, dan nilai-nilai asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Selain isu globalisasi, tantangan lainnya adalah maraknya penyebaran Informasi yang Tidak Akurat. Di era digital, informasi mudah tersebar, tetapi tidak semua informasi yang beredar adalah benar. Hoaks dan berita palsu dapat memecah belah persatuan dan menimbulkan ketegangan antar kelompok. Hal ini menghambat upaya untuk membangun kesadaran akan pentingnya wawasan kebangsaan. Â Indonesia yang kaya akan keragaman budaya sering kali menghadapi masalah konflik sosial dan diskriminasi. Ketidakadilan sosial dan perlakuan tidak setara antar kelompok dapat mengganggu kesatuan bangsa dan memperlemah nilai bela negara. Â Oleh karena itu diperlukan pendidikan dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan dan bela negara
Upaya Penerapan Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
Dalam menghadapi dinamika dan arus globalisasi yang begitu pesat, diperlukan integrasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara dalam kurikulum bangsa Indonesia. Program pendidikan karakter yang menekankan pada cinta tanah air, toleransi, dan saling menghormati dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya nilai-nilai tersebut. Masyarakat perlu didorong untuk menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi yang positif. Kampanye di media sosial yang mempromosikan keberagaman dan persatuan dapat membantu melawan penyebaran hoaks dan informasi negatif. Salah satu caranya dengan membangun dialog antar kelompok masyarakat melalui forum komunitas dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi. Kegiatan ini dapat membantu meredakan ketegangan sosial serta memperkuat rasa persatuan di tengah perbedaan