"Kaya atau miskin, kita sendiri yang tentukan. Kita di masa depan adalah kita yang ditentukan oleh apa yang kita pilih dan lakukan saat ini. Nadin hadir sebagai pribadinya, bukan sebagai malaikat yang menyampaikan perintah Allah, apalagi sebagai Allah yang sedang bersabda..."
Orang kaya atau miskin, mana yang lebih baik?
Kalian sering mendengungkan lagu "Bertaut"? Berarti kita sama, sama-sama suka dengan lagu Bertautnya, Nadin Amizah. Yang jelas lagu tersebut membawa makna yang dalam, sesuai tafsiran pendengar atau penikmat lagu.
Setelah semakin naik daun dengan lagu Bertaut, Nadin kini semakin banyak dibicarakan lagi setelah menjadi bintang tamu dalam acara podcast Deddy Corbuzier. Dalam perbincangannya, Nadin sempat berkata, "Aku sangat disarankan sama bunda, jadilah orang kaya, karena kalau kamu kaya, kamu akan lebih mudah untuk menjadi orang baik." Setelah itu Nadin melanjutkan, "Dan saat kita miskin, rasa benci kita terhadap dunia itu tuh sudah terlalu besar  sampai kita nggak punya waktu waktu untuk baik ke orang lain... itu sih makanya penting banget."
Sejujurnya saya tertarik dengan pernyataan Nadin, dan menurut saya tidak ada sekalimat pun yang menyinggung orang-orang miskin. Pernyataan Nadin ini baik juga kita gunakan sebagai bahan refleksi.
Orang kaya atau miskin?
Kaya atau miskin itu bisa kita katakan sebagai takdir juga sekaligus sebagai pilihan. Toh, kaya atau miskin bukan hanya perihal harta, tetapi juga kaya akan hal-hal lain seperti kebaikan, kaya yang berasal dari hati. Tanpa kita sadari, kaya atau miskin, yang kita cari dalam hidup adalah kebahagiaan. Ada banyak orang di sekitar kita yang hidupnya sederhana, tetapi terlihat bahagia. Demikian juga sebaliknya, bahkan banyak orang kaya yang sangat bahagia jika bisa membantu orang yang berkekurangan.
Secara sederhana, kita tidak dapat dengan begitu saja mempersalahkan orang kaya yang bahagia dengan caranya sendiri. Nadin mengungkapkan bahwa dia disarankan oleh bundanya untuk menjadi orang kaya. Pertama, ini adalah cara ibunya memotivasinya untuk menjadi orang yang sukses kelak, karena dengan demikian akan sangat dimudahkan untuk berbuat baik, mudah membantu orang yang berkekurangan. Kedua, Nadin menjadikan nasihat ibunya sebagai motivasi baginya untuk menjadi orang baik kelak. Dan itu pilihan mereka.
Nadin Tidak Mewakili Semua orang Kaya
Setelah menjadi perbingan hangat terutama di Twitter dan Instagram, Nadin kemudian menjelaskan di akun Twitternya bahwa dia sama sekali tidak bermaksud menyinggung siapapun. Benar... karena Nadin sebagai bintang tamu dalam acara Podcast Deddy Corbuzier, dia hadir sebagai pribadinya sendiri, bukan sebagai Tuhan yang sedang bersabda. Dia mengisahkan dirinya sebagai seorang Nadin, bukan sebagai malaikat yang membawa perintah dari Allah.
Jadi, sekarang kembali pada diri kita masing-masing... bukankah lebih baik mengambil hikmahnya? Tidak ada salahnya kita mengambil ini sebagai motivasi bagi kita untuk menjadi orang yang bahagia kelak dengan caranya sendiri. Kaya atau miskin, kita sendiri yang tentukan. Kita di masa depan adalah kita yang ditentukan oleh apa yang kita pilih dan lakukan saat ini.