"Puan tak pernah mati... selalu di hati menjiwai...."
Namanya Puan. Aku mengenalnya banyak tahun yang lalu. Tak banyak yang tahu, toh aku memang tak pernah memberitahu. Hanya aku dan Puan.
Bukan hal sedih yang hendak kukisahkan, tetapi yang berkesan. Aku bukan seorang yang hebat, yang harus dibanggakan atau membanggakan diri... tetapi dari pertemuan sederhana kami, dengan karisma luar biasa yang dimiliki Puan, aku bertekad sejak saat itu, untuk selalu menyebut namanya, PUAN, dalam setiap tulisan. Dan terjadilah hingga saat ini....
Meski tak ada kontak setelah pertemuan kami itu, namun aku selalu merasa dekat, di hati.
Siapa dan seperti apa Puan dalam kesehariannya? Aku yakin, teman-teman dekatnya mengetahui baik tentang ini (lih. Foto Puan dan bayangkan seperti apa dia). Aku hanya hendak berbisik bangga dan berterima kasih dalam hati sebab sudah menjadi bagian dalam hidupku.
Aku yakin Puan tak pernah mati, sebab dia selalu di hati menjiwai setiap puisiku.
Kepada Puan...
Bahagia di Surga, Tuhan memberkati!
21 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H