Mohon tunggu...
Bataona Noce
Bataona Noce Mohon Tunggu... Freelancer - Aku... Nanti, kalian akan mengenaliku di sana....

Mencintai bahasa dan sastra, seperti mencintai dirinya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rasa yang Meradang

21 Juli 2019   11:50 Diperbarui: 21 Juli 2019   12:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan...
kusadari, lebih berat melawan keinginan hati dibanding memilih maju tanpa berbaju... aku hanya akan menelanjangi diri....

Biarkan rasa ini meradang, biarkan.... bahkan membunuhku - bila perlu - asal setelah seminggu Puan hilang dari khayalan... agar tak ada lagi rasa yang meradang.

Tuhan...
agar tak tersiksa lelapku malam ini, izinkanku memeluk Puan malam ini saja, sebelum besok datang membawanya pergi.... Sekadar meredam rasaku yang meradang....

Walau hanya sekejap... tolonglah!

Simbu, Juli '19

Untuk mendengar puisi ini dalam bentuk video bisa kunjungi link di bawah...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun