Tanggal, bulan serta tahun yaitu 15 dan 16 Maret 2014 adalah moment yang sangat special buat gw. Kenapa? Ya, jelas,,,, itu dikarenakan adanya pementasan “Balasan Janda HomPimPa” yang diadakan di TBSU alias Taman Budaya Sumatra Utara. Pementasan ini berlangsung sangat meriah dan tentu aja membuat gw sebagai salah satu pemain merasa takjub dan bangga. Pementasan yang berlangsung selama dua hari ini dan berlangsung untuk 6 kali pementasan ini mampu mendatangkan penonton sebanyak 3000 penonton. Angka yang sangat gak sedikit ini, membuat gw dan temen-temen yang lainnya jadi lebih bersemangat dalam memainkan adegan di atas panggung.
Gw sebagai Minten pada pementasan pertama dan kedua yaitu pada hari sabtu jam 10:00 WIB dan jam 14:00 WIB merasa seneng banget. Dan menjadi hantu bayangan pada hari minggu yaitu pada pukul 14:00 WIB dan 16:00 WIB. Gw dan mungkin temen-temen yang lainnya itu merasa Waw banget dikarenakan setelah pementasan berakhir reaksi penonton yang menyaksikan pementasan tersebut bertepuk tangan dengan meriahnya. Terlebih lagi setelah itu mereka sangat berantusias meminta photo-photo bersama. Cekileh… udah macem artis deh,,, hehehehe
Ya, tapi gitu deh. Itu semua hanya berlangsung dalam dua hari doang. Selebihnya gak ada yang kenal apalagi minta photo bareng. Hahaha inilah perbedaanya artis beneran sama artis sesaat. Hahaha…. Tapi gw sungguh-sungguh ingin berterimakasih buat Allah SWT, Tuhan gw yang atu-atunya. Karena Dia telah memberi gw keajaiban, mukjizat yaaa apalah itu namnya. Yang jelas gw bisa melewati hari-hari tersebut yang bisa dikatakan sukses menurut gw sendiri.
Dan dibalik kesuksesan tersebut gak terlupakan banyak peranan temen-temen yang super duper hebatnya. Terutama buat kak Raudah Jambak sebagai Sutradara di pementasan ini, yang gak pernah capek ngelatih kami terutama gw yang suka ngeluh takut krik alas garing. Hehehehe maaf ya kak. Buat kak Badren sebagai penulis naskah ini, naskahnya bagus kak. Buat kak Ririn yang udah mempercayai gw ikut main terus beliau juga adalah wanita yang kuat dan hebat bisa mendatangkan penonton dengan jumlah yang gak sedikit, bangga adek kak. Hehehe dan semua orang yang terlibat dalam pementasan ini, gw sungguh-sungguh bangga yang gak sanggup gw sebutin satu per satu. Lah kok kaya ucapan terimakasi di pidato yak! Hehehehe
Nah sedikit gambaran, pementasan Balasan Janda HomPimPa ini bertemakan Horror Comedy. Yang mana ceritanya itu Karyo dan Minten adalah sepasang suami istri. Dan Karyo itu dahulunya adalah seorang pembantu dari almarhum tuan Supono Jackson dan tiga Janda Hom, Pim dan Pa. Tiga janda tersebut ditinggal mati oleh Supono dengan harta yang sangat melimpah. Namun mereka adalah janda-janda yang tamak. Mereka tidak pernah menggaji Karyo selama berbulan-bulan sejak kematian tuan Supono. Dan hal ini membuat Karyo geram dan akhirnya berbuat licik. Karyo meracuni majikan-majikannya dengan bantuan seorang pengacara. Dan tak tanggung-tanggung karyo juga membunuh pengacara tersbut agar harta-harta itu jatuh ke tangan Karyo seutuhnya. Karyo pun menikah dengan Minten dan tinggal di rumah mewah itu. Namun hidupnya tidak tenang karena hantu-hantu janda Hom Pim Pa ingin mebalaskan dendam mereka kepada Karyo dan Minten. Dikarenakan hal tersebut Karyo menyuruh Minten untuk memanggil seorang dukun untuk memusnahkan hantu-hantu yang mengganggu ketenangan mereka. Dan pada akhirnya dukun tampan dan bergelar magister itu datang. Namun ternyata dukun itu mempunyai persyaratan untuk mengusir hantu-hantu tersebut. Hingga pada akhirnya tawar menawar pemberian harta tersebut terjadi antara Karyo dan tiga almarhum janda-janda tuan Supono tersebut. Karyo pun menang dengan alasan pembuktian harta tersebut lebih jelas bila bekerja sama dengan Karyo dan Minten. Pemusnahan itupun berlangsung namun tiba-tiba tuan Supono datang dan membantu istri-istrinya. Pada awalnya tuan Supono tidak ingin peperangan terjadi. Dia ingin melihat Karyo bertaubat dan menyumbangkan harta miliknya ke pada pihak yang membutuhkan. Namun karyo menolaknya mentah-mentah. Maka dari itu tuan Supono tidak mempunyai pilihan lainnya. Dia berlaga ilmu dengan dukun yang sudah tersertifikasi tersebut. Dan pada akhirnya dukun itu kalah. Dan tuan Supono beserta tiga janda HomPimPa pergi meninggalkan Karyo dan Minten yang sedang ketakutan tanpa membunuh mereka.
Ya jadi itulah gambaran kecil dalam cerita itu. Nah ini adalah nama-nama orang yang terlibat dalam pementasan “Pembalasan Janda HomPimPa”
Penulis : Ahmad Badren
Sutradara : Muhammad Raudah Jambak
Stage Manager : Hasan Albana
Pimpinan Produksi : Ririn Prabu Wati
Versi pertama:
Almarhum Janda 1 : Ririn Prabu Wati
Almarhum Janda 2 : Eva Dina Sitanggang
Almarhum Janda 3 : Vina
Karyo : Ibnu Hajar
Minten : Rizky Akbar
Dukun : Lucky Hakim
Supono : Andy
Versi ke dua:
Almarhum Janda 1 : Selistina Wati
Almarhum Janda 2 : Suci Ramadhani
Almarhum Janda 3 : Lala Nur Muthia
Karyo : Ahmad Munawar Lubis
Minten : Basyariah
Dukun : Dedy Suyanda
Supono : Citra
Dan banyak lagi yang lainnya, yang gak bisa disebutin satu persatu. Dan sekali lagi terimakasi banyak buat setiap pihak-pihak yang udah mendukung acara tersebut. Sehingga acara tersebut bisa berjalan sesuai keinginan. Eseh, sok formal banget gw. Hihihi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H