Takbir keliling merupakan tradisi yang dilakukan pada malam menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di berbagai daerah di Indonesia, takbir keliling biasanya dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan sambil melantunkan takbir. Namun, Kabupaten Magetan memiliki keunikan tersendiri dengan menyematkan elemen lampion yang indah dalam perayaan ini.
Lampion sendiri memiliki makna simbolis yang mendalam. Dalam konteks takbir keliling, lampion melambangkan cahaya yang menerangi kegelapan, yang sejalan dengan makna Idul Fitri sebagai momen kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan. Cahaya lampion juga mengingatkan kita akan pentingnya membawa cahaya kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Takbir keliling berlampion di Magetan bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan. Acara ini menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul, mempererat tali silaturahmi, dan merayakan kebersamaan.
Dalam kesempatan tersebut Penjabat (PJ) Bupati Magetan, Hergunadi, membuka secara resmi acara Takbir Keliling Berlampion yang diikuti oleh siswa-siswi mulai dari jenjang SD hingga SMA. Kegiatan yang diadakan di Alun-Alun Kabupaten Magetan ini . Sebanyak 50 sekolah ikut serta dalam acara ini,
Parade dimulai dari Pendopo Kabupaten Magetan ini, berkeliling melalui beberapa ruas jalan utama di Magetan. Cahaya dari lampion-lampion yang beraneka warna menciptakan pemandangan yang memukau, disertai dengan lantunan takbir yang menggema di sepanjang jalan. Masyarakat yang hadir tidak hanya dari kalangan orang tua siswa, tetapi juga warga sekitar yang turut merasakan kebahagiaan dan kemeriahan malam tersebut.