Retreat yang diselenggarakan di Magelang bagi Kabinet Indonesia maju juga mengandung makna membangun kebersamaan, kekompakan dan membentuk jiwa korsa (esprit de corp). Melalui program ini antar anggota kabinet akan saling mengenal dan mengerti tugas yang akan dikoordinasi, dikomunikasi, disinkronisasi dalam percepatan aksi.
Melalui sarana ini juga akan membangun budaya organisasi yang bisa dipahami bersama dalam membangun tata nilai kebersamaan, gotong royong dan saling bersinergi.
Program retreat tidak ingin menjadikan kabinet Merah Putih di militerisme melainkan "the militery way" yang pada dasarnya berbasis pada disiplin. Hal tersebut bagian pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Negara dalam acara retreat tersebut secara tegas. Sehingga jelas ketika semua sudah memegang teguh disiplin maka secara keseluruhan semua kebijakan akan dilaksanakan dengan benar tepat waktu, tepat sasaran dan tepat hasil serta penyimpangan dalam segala bentuk akan terdilusi.
*Kesimpulan*
Dari beberapa uraian sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, kiranya dapat diambil beberapa catatan yang merupakan kesimpulan sebagai berikut:
*Pertama* menganalogikan kepemimpinan kabinet merah putih dengan orkestra kepemimpinan adalah hanya untuk menyerdahanakan dalam memahami dan peran anggota kabinet dalam mengimplementasi keinginan Presiden Prabowo agar "Seirama"'dalam gerak dan langkah dan karenanya digambarkan dalam
Orkestra dengan memerankan kepemimpinan yang dilakukan oleh dirigen atau conductor.
*Kedua* Melalui pembekalan Hambalan dan Retreat kepada semua anggota kabinet merah putih adalah merupakan awal yang baik untuk menyamakan persepsi, penguatan , menyamakan irama, membangun kedisiplinan, kebersamaan, menumbuhkan hotong royong dan sigap-cepat-cermat dalam menghadapi permasalahan serta keberpihakan kepada rakyat.
*Ketiga* mencermati beberapa statemen Presiden Prabowo di berbagai kesempatan dapat diyakini bahwa ada perubahan-perubahan signifikan bagi rakyat (wong cilik) dari berbagai permasalahan yang dihadapi.
*Keempat* diperlukan gaya kepemimpinan yang tepat terkait dengan situasi dan kondisi bangsa yang memerlukan sikap asah-asih-asuh , karena sesungguhnya gaya kepemimpinan itu dipengaruhi oleh pemimpin itu sendiri, yang dipimpin dan situasi.
(m@s-b@s, 27112024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H