b) Bawahan Tipe Rutin
Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasi tipe ini di bawah tipe konstruktif yakni kurang memiliki inisiatif, cenderung gamang jika tanpa petunjuk dan arahan yang jelas, sehingga memerlukan perhatian dari atasan untuk memastikan mampu berkembang. Sesungguhnya tipe  rutin ini jika diarahkan dengan benar dan tertur dapat bekerja dengan loyal dan serius sehingga mengalami peningkatan.
Upaya pengelolan bawahan tipe rutin adalah memberikan saran yang hendak dicapai, kemudian memberikan arahan dan prosedur yang jelas. Jika perlu dengan target waktu dan janji kalau berhasil diberikan sesuatu, karena sesungguh bawahan tipe ini dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas.
c) Bawahan Tipe Impulsif
Bawahan tipe ini cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon), melakukan tugas atas dasar suka atau tidak suka pada pimpinan, sangat tidak imajinatif. Dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh sikap terhadap atasannya. Ketika suka maka alan support dan bekerja sebaik mungkin dan sebaliknya ketika tidak suka kepada atasannya maka akan membelot dan menghambat.Oleh karenanya memerlukan perhatian secara persuasif agar lebih mampu menyesuikan fungsi dan tugasnya benar tanpa melihat siapa atasannya.
Upaya yang perlu dilakukan atas bawahan dalam tipe ini adalah melalui : Â mengutamakan pendekatan personal serta berikan arahan dan petunjuk yang lengkap beserta target, agar bekerja dengan baik pimpinan harus berikan perhatian dan teladan. Oleh karenanya memerlukan perhatian secara persuasif agar lebih mampu menyesuikan fungsi dan tugasnya benar tanpa melihat siapa atasannya.
d) Bawahan Tipe Subversif
Bawahan tipe ini pada dasar memiliki sikap sulit dikontrol, tidak memiliki prinsip yang kuat, cenderung memikirkan keuntungan pribadi, dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keinginan seperti : memprovokasi, menjilat, menghambat, apatis, masa bodoh dan bentuk sejenis yang pada intinya kurang patuh dan cenderung semaunya sendiri.
Upaya pengelolaan yang diperlukan untuk bawahan tipe subversif adalah dwngan memberikan tugas dengan penekanan pada sasaran yang hendak dicapai, memberikan pendampingan dan penyangat serta jika memungkinkan janjikan imbalan kalau bethasil atau memberi sangsi ketika tidak ada perubahan.
*Kesimpulan*
Dari beberapa uraian sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, maka ada beberapa catatan kecil yang merupakan kesimpulan adalah sebagai berikut:
(1) Mengenali tipe bawahan menjadi  sangat penting untuk memastikan pimpinan untuk mengambil langkah-langkah meningkatkan Performa SDM secara keseluruhan sehingga diperoleh hasil
Kinerja yang optimal.
(2) Komunikasi yang Terbuka dan Jelas perlu ditumbuh kembangkan agar bisa secara tepat melalukakan upaya pengelolaan terkait dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing tipe bawahan.
(3) Dalam Upaya meningkatkan kapabilitas bawahan tidak saja memberikan training atau pelatihan kerja, akan tetapi diperlukan pembelajaran (learning) agar prinsip pekerjaan dilakukan sesuai dengan keahliannya serta mampu mengantisipasi adanya perubahan.
(m@s-b@s, 03082024)