Mohon tunggu...
Penulis Pinggiran
Penulis Pinggiran Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia on STKIP "Tapanuli Selatan" Padangsidimpuan. Broadcaster on 105 RAUFM Padangsidimpuan, Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humor

PungLi Berakibat Fatal

21 Desember 2014   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Zaman sekarang. Sangat banyak terlihat pungutan liar menjamur. Istilahnya premanisme bukan ‘perempuan manis yang mementingkan egonya ya’. Tapi sikap dan sifat orang yang sok berkuasa. Orang yang lemah selalu tertindas. Orang yang kuat selalu menggilas. Tukang las selalu mengelas (emang sudah pekerjaan mereka kaleee). Anak yang bandel selalu ngeles. Anak yang rajin selalu les pripat. Trus apa hubungannya ya.

Ok. Kembali ke subtiteng.

Jadi, hari itu terjadilah percakapan yang serba simpang siur, melebihi jalan di padang pasir yang tandus. Sampai-sampai kita tidak tau mana sebenarnya jalan yang seharusnya. Namun bagi orang Arab itu bukan masalah. Karena tidak ada jalan yang lebih baik daripada shirotol mustakim (jalan lurus). Tapi ingat ya. Kalo tikungan prinsip ini tidak boleh digunakan.

Bonar  : “Lit, aku heran. Kenapa anak-anak zaman sekarang susah banget diatur yah?” Tanya Bonar seriusnya.

Alit      : “Maksudmu, kenapa mereka bertingkahlaku aneh yah?” Malah Alit balik bertanya.

Bonar  : “Ia Lit, dulu memang anak laki-laki yang suka liar. Sekarang malah menjarah ke  kaum wanita. Aku jadi bingung, Lit,” keluh Bonar.

Alit      : “Loh kok malah bingung. Mau tau kenapa mereka itu semuanya pada liar?”

Bonar  : “Kenapa bisa, Lit?” Tanya Bonar serius,

Alit      : “Karena, ayahnya mereka suka ngasih makanan dari hasil ‘PUNGUTAN LIAR’. Makanya mereka pada liar. Coba kalau dikasih pungutan jinak, pasti mereka semuanya pada jinak”. Terang Alit.

Bonar  : ................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun