Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merinduimu di Kala Senja

24 April 2018   17:37 Diperbarui: 24 April 2018   17:38 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alwanidris.blogspot.co.id

     Hai penyair yang manis selamat senja? Mungkin engkau sedang menyapu halaman ataukah sedang santai di teras depan rumahmu? Hmm.. Kalau pun tidak, barangkali sedang bermain gudget, ya? Tapi sepertinya tidak mungkin engkau memikirkanku. 

     Ku telusuri senja, mencari-cari keberadaanmu. Di sana tak ada kamu, aku tak menemui satu pun jejak kakimu. Sampai orang-orangan di sana mereka bilang padaku bahwa aku salah alamat. Ya sudah! Aku kembali ke rumah saja. 

     Tapi aku rindu kamu. Rindu kalimat-kalimatmu yang mengalir dan mengairi sukmaku. Tak tahu mengapa, kala rindu itu tiba rasanya menyesaki jiwa, menggebuk sukmaku. Ia sedetik datang namun meninggalkan bekas, ia juga tak menginap, ia hanya menjengukku lalu pergi, dan kembali, kembali dan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun