Hai penyair yang manis selamat senja? Mungkin engkau sedang menyapu halaman ataukah sedang santai di teras depan rumahmu? Hmm.. Kalau pun tidak, barangkali sedang bermain gudget, ya? Tapi sepertinya tidak mungkin engkau memikirkanku.Â
   Ku telusuri senja, mencari-cari keberadaanmu. Di sana tak ada kamu, aku tak menemui satu pun jejak kakimu. Sampai orang-orangan di sana mereka bilang padaku bahwa aku salah alamat. Ya sudah! Aku kembali ke rumah saja.Â
   Tapi aku rindu kamu. Rindu kalimat-kalimatmu yang mengalir dan mengairi sukmaku. Tak tahu mengapa, kala rindu itu tiba rasanya menyesaki jiwa, menggebuk sukmaku. Ia sedetik datang namun meninggalkan bekas, ia juga tak menginap, ia hanya menjengukku lalu pergi, dan kembali, kembali dan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H