Mohon tunggu...
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat adm bisnis Alumni S3 Unair, Alumni S3 UPI YAI Jakarta, S3 Asia e University

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Membangun SDM tanpa Stunting

14 Februari 2024   22:33 Diperbarui: 14 Februari 2024   22:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Manakala kita mencermati program-program Capres 2024-2029, setidaknya ada isue menarik yang diangkat oleh salah satu capres yaitu upaya membangun SDM tanpa Stunting dengan cara memberi susu dan makan siang gratis dari negara untuk anak-anak Indonesia. Kondisi tersebut disinyalir sebagai upaya membangun generasi emas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Salah satu upaya menyiapkan generasi emas Indonesia untuk Indonesia Emas 2045 tidak bisa hanya dengan program kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, dan program keadilan lainnya tanpa diimbangi upaya nyata pencegahan dan penanggulangan stunting melalui pemberian Susu dan Makan Siang secara gratis.

Program ini sangat relevan, meskipun membutuhkan banyak sekali infrastruktur dan ekosistem yang tidak sederhana. Namun, sebagai bangsa yang besar, program menarik tersebut tentu tidak sulit untuk dilakukan, sebagaimana janji-janji politik  yang sudah disosialisasikan dalam berbagai kesempatan. 

Jurus Jitu Mengatasi Stunting

Program susu dan makan siang gratis bagi anak-anak merupakan jurus jitu yang diharapkan dapat berjalan dengan baik. selama ini program gizi tambahan yang disalurkan melalui Posyandu dinilai kurang efektif dan kurang greget dalam mengatasi stunting. oleh karena itu, program tersebut diharapkan dapat berjalan secara efektif tanpa harus dikorupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Korupsi terhadap dana susu dan makan siang gratis merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena menyangkut nasib dan masa depan anak anak Indonesia yang harus tumbuh sehat, tanpa harus kekurangan gizi atau kelaparan. Gizi yang tidak tercukupi, atau tidak seimbang akan memberikan dampak  yang sangat buruk bagi tumbuh kembang anak. 

Anak dengan pertumbuhan yang terganggu akan menyebabkan produktivitas di kemudian hari menurun dan kalah dibandingkan anak yang tidak mengalami gangguan stunting.  Daya saing mereka saat dewasa juga akan kalah dibandingkan anak yang normal, oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas SDM bangsa Indonesia di saat Indonesia Emas 2045 dapat dicapai manakala mulai hari ini tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang mengalami stunting. 

Novelty

Kebaruan program susu dan makan gratis menjadi jalan keluar yang paling baik yang dapat diterapkan di Indonesia, mengingat selama ini berbagai program pencegahan dan penanggulangan stunting yang sudah dilakukan belum memberikan hasil yang maksimal. 

Akhir kata, semoga tulisan ini memberi masukan berarti bagi upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun