Mohon tunggu...
Basri .
Basri . Mohon Tunggu... -

Menulis untuk menguatkan ingatan dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangankan yang Diluar Negeri, yang Didepan Mata Saja Masih Terbengkalai

20 Juni 2011   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Diminta Mengganti Menakertrans

Liputan 6 –  Liputan6.com, Jakarta: Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arif Minardi yang juga merupakan Anggota Komisi IX DPR RI sangat menyesalkan sikap pemerintah yang lamban dan lalai dalam memberikan perlindungan kepada TKI. Ini membuat TKI Ruyati binti Satubi harus mengalami hukum pancung di Arab Saudi, Sabtu silam. Terkait hal tersebut, Arif mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. "Kalau perlu ganti saja Menteri Luar Negeri dan Menakertrans kita karena tidak bisa melindungi TKI kita di luar negeri. Perlu diingat masih ada 23 orang TKI yang sedang menunggu vonis di pengadilan Kerajaan Arab, jumlah itu di luar dengan beberapa TKI yang sudah menerima vonis termasuk Darsem," tegas Arif dalam siaran persnya, Senin (20/6). Ruyati adalah TKI asal Bekasi, Jawa Barat. Dia berangkat kerja ke Arab Saudi dengann menggunakan PJTKI PT. Dasa Graha Utama. Ruyati mendapat tuduhan membunuh ibu majikannya. Sedangkan motif pembunuhanannya karena rasa kesal akibat sering dimarahi oleh korban dan karena gajinya yang belum dibayarkan selama tiga bulan sebesar SR 2.400. Sebenarnya, lanjut Arif, Ruyati sudah sering meminta untuk dipulangkan ke Indonesia. Setelah menghadiri dua kali sidang pada tahun 2010 dan pada Mei 2011, Ruyati divonis qisas yang artinya membunuh dijatuhi hukuman dibunuh. Lebih jauh Politsi PKS ini juga mengingatkan kembali soal vonis TKI lainnya, yang bernama Darsem, yang juga sedang menghadapi ancaman hukuman mati. "Jika sampai tanggal 7 Juli 2011 tidak ada dana yang sebesar Rp 4,7 miliar maka nasib Darsem akan sama dengan Ruyati. Jadi saya mendesak pemerintah segera menalangi dana tersebut agar secepatnya Darsem dapat bebas dan kembali ke Tanah Air," pungkasnya.(ADM/ULF

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun