Mohon tunggu...
Basril Tarigan
Basril Tarigan Mohon Tunggu... Tutor - Simple writer, big dreams.

Simple writer, big dreams.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air dan Gandum

1 Mei 2019   05:39 Diperbarui: 1 Mei 2019   05:57 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikesunyian pagi aku datang mencari dermawan sejati. Pemilik lumbung dan sumur satu-satunya di desa. Karung pikiran dan timba hatiku yang kosong siap menerima. Air murni dari mata air dan gandum terbaik hendak kupadatkan

Sungguh segar sampai kejiwa bila munim dari air ini. Peringatan-peringatan yang kudapat dari pemilik lumbung. Sangat menggugah hati. Dalam hati kuberkata  esok ku kan kembali lagi

Semangat baru, menghadapi hari baru. Biarlah makanan yang menyegarkan pikiranku. Dan minuman yang menyegarkan jiwa. Dapat pula engaku nikmati, teman

Sini sahabat, aku hendak berbagi kepadamu. Siapkan pula karung dan timbamu. Gandum dan air yang kutuangkankan akan jadi kepunyaanmu. Gandum dan airku tak akan pula berkurang

Buka pula tanganmu. Aku hendak memberi segenggam harapan, terimalah. Aku berharap engkau juga membagikannya dengan cuma-cuma. Supaya tidak ada orang yang mati kelaparan atau  mati kehausan di desa kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun