Mohon tunggu...
Basril Tarigan
Basril Tarigan Mohon Tunggu... Tutor - Simple writer, big dreams.

Simple writer, big dreams.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Menanamkan Budaya Baca Sejak Dini di Tengah Keluarga

25 April 2019   22:46 Diperbarui: 26 April 2019   08:51 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya membaca sebaiknya ditanamkan sejak dini.  Mengingat hal yang didengung-dengungkan hari ini, bahwa minat baca di Indonesia termasuk masih rendah. Keluarga memberi pengaruh besar dalam hal tersebut.

Jika seorang anak lahir dalam keluarga pertani, maka kemungkinan besar masa kecil anak akan habis di ladang . Maka sejak kecil ucapan seputaran pertanianlah yang anak dengar. Atau, jika anak lahir dalam keluarga nelayan maka hal yang berkaitan dengan ikan, kapal dan lautlah yang akan ia dengar dan akan jadi pengetahuannya. Artinya pengetahuan awal anak dipengaruhi lingkungan keluarga.

Pengaruh keluarga dapat dimanfaatkan agar seorang anak suka membaca, dengan menanamkan ke anak bahwa membaca adalah hal penting. Hal ini harus dilakukan hari lepas hari.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan keinginan membaca seorang anak sejak anak belum tahu membaca.

Mendongeng  merupakan langkah awal memancing keingintahuan seorang anak. Walau anak belum bisa membaca dengan menggunakan gambar akan mendorong anak memikirkan apa yang akan terjadi dalam cerita. Gambar yang digunakan disesuai batas imajinasi anak. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk penghantar tidur anak. Dalam hal ini juga dapat sembari memperkenalkan huruf-huruf kepada anak.

Ketika anak sudah mulai dapat membaca walau sebatas menggabungkan huruf menjadi sebuah kata, biarkan ia membaca sendiri. Disini tugas orang tua untuk memotivasi dan membangun keingintahuan anak terus bertumbuh.

Setelah keinginan membaca anak tumbuh, orangtua membantu anak untuk memahami maksud dari rangkaiannkata dalam sebuah kalimat. Jadi jangan biarkan anak hanya membaca kata per kata tanpa mengetahui hubungan dari kata per kata tersebut.

Setelah anak bisa memahami maksud bacaan jangan langsung berikan buku cerita full tulisan tapi dapat menggunakan cerita gambar bertingkat seperti komik. Anak-anak cendrung lebih suka membaca jika sebuah cerita memiliki ilustrasi.  Dan, variasikan bahan bacaan agar anak tidak menjadi bosan.

Jika kemampuan membaca anak sudah meningkat dan dapat membaca dengan efektif akan menjadi keunggulan tersendiri ketika anak sudah masuk sekolah dan tentu tidak berhenti disini, dorong juga anak supaya membaca buku, diluar buku pelajaran sekolahnya.

Semoga dengan kesadaran orang tua menanamkan budaya baca dan menemani anak membaca sejak dini dapat meningkatkan minat baca di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun