Lalu, ujuk-ujuk salahkan mahasiwa. Atau rakyat karena tidak demo. Memutarbalik fakta mahasiswa atau rakyat dibayar. Hanya untuk demo 11 April. Dasar otak kosong.
Tapi tidak apa-apa. Memang ada mahasiswa yang "mahasewa". Harus diakui itu. Tapi menggeneralisir keseluruhan adalah kedangkalan akal. Apalagi jika tentang demo 11 April nanti. Namun, kembali lagi. Otak kosong, nyaring cuitannya. Jadi susah.
"Lobi elit politik tidak jalan, rakyat tertawa-- salahkan rakyat
Menteri kerja tidak becus, rakyat marah-- salahkan rakyat
Kebijakan pro oligarki, rakyat tertindas-- salahkan rakyat
Mau tambah masa jabatan, rakyat tegur-- salahkan rakyat
Giliran pemilihan, pidato berapi-api-- dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat"
#akumencintaimu