Mohon tunggu...
Baso Aswar Anas
Baso Aswar Anas Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Bukan siapa-siapa, hanya tukang pemulung kata-kata indah. Baca Aksara, Menuai Makna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Memurnikan Agama

5 Mei 2020   17:51 Diperbarui: 5 Mei 2020   17:49 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia berlomba-lomba membangun masjid Namun lupa ada manusia yang terlantar dan tak punya rumah

Pengurus masjid sibuk menghitung dana buat renovasi masjid agar tampak megah

Tapi lupa ada kaum fakir miskin yang belum makan dan susah

Manusia dengan bangga menunjukkan harta bendanya

Tapi lupa pada anak yatim piatu yang tak punya apa-apa

Masjid dan surau serentak sahut-sahutan

Suara lafadz Muazin mengepung dan berubah, membawa pesan bahwa "kita di paksa mencari tuhan, tidak di masjid atau surau"

Tuhan juga ada pada kemanusiaan

Tuhan ada pada peduli sesama

Tuhan ada pada belas kasih

Wabah ini sedang memurnikan agama

Bahwa ritual itu rapuh

Kufur itu harus di bunuh

Hawa nafsu harus rubuh

Dan, mungkin agama itu adalah candu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun