Mohon tunggu...
Baslan Syahputra
Baslan Syahputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sebagai manusia pencari ilmu. Putra kedua dari 4 bersaudara yang bercita-cita ingin menjadi pembesar negeri ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perang Sabun VS Kuman Untuk Indonesia Sehat

24 Desember 2014   23:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gaya hidup sehat mungkin hanya disadari beberapa orang dan belum membumi. Sebagian yang lain berprinsip bahwa menjalankan hidup dengan apa adanya dan terkadang mengabaikan sanitasi sekitar. Nah, ketika terserang penyakit seperti diare misalnya, barulah heboh mengobatinya. Padahal kalau dicegah dari awal, bakalan tak ada yang mules-mules karena penyakit itu.

Kebersihan diri adalah faktor utama dari hidup sehat. Betapa tidak, hal yang biasa kita lakukan bisa berdampak luas bagi kesehatan. Hanya terkadang kita saja yang enggan dan tidak biasa melakukannya karena kepentingan lain. Seperti contoh sederhana ini yaitu mencuci tangan dengan sabun.

Nah, berapa kali Sobat semua mencuci tangan dengan sabun ? Mungkin kalau tangan kita kotor saja kita mau mencucinya. Kalau penampakannya tidak kotor ? Kita hanya membilasnya. Benarkah demikian ? Tidak ! Mencuci tangan dengan sabun itu penting. Bukan hanya dari penampakannya, tapi sampai ke dalam-dalamnya, kumannya pun akan dibinasakan. Selain itu, tangan kita juga akan wangi.

Seperti yang saya contohkan ini. Sebaiknya cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, setelah menyetor di WC, ketika kotor dan ketika situasi yang memungkinkan harus cuci tangan. Ingat ! Pakai sabun ! Usahakan digosok merata ke seluruh bagian tangan hingga ke sela-sela jari. Kemudian bilas dengan air bersih yang mengalir. Setelah itu, ucapkan,"Mati kau kuman!" hahaha...enggaklah, cuma bercanda.

Mau tahu apa manfaatnya dan kenapa kita melakukannya ? Ini nih alasannya. Saya dan keluarga meyakini bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menghilangkan kotoran yang menempel, itu sudah jelas. Kami berprinsip bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati, dan ini sudah menjadi ungkapan klise bagi kami. Lalu menghindarkan diri dari penyakit seperti diare, disentri, iritasi kulit, tipus, infeksi saluran pernapasan, infeksi cacing dan penyakit sejenis lainnya. bayanngkan kalau kita terkena penyakit itu, apalagi terkhusus kepada pelajar seperti saya, wah...bisa-bisa absen satu kelas, dapat menganggu kegiatan belajar-mengajar dan keluarga kami sangat anti yang beginian.

Nah, coba bayangkan lagi kalau satu kampung yang melakukan ini ! Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare seringkali membuat para siswa tidak masuk sekolah. Salah satu penelitian yang dilakukan diluar negeri menunjukkan membiasakan cuci tangan pakai sabun bisa mengurangi absensi sekolah sekitar 42 persen (http://indonersiacenter.blogspot.com/2013/02/5-manfaat-cuci-tangan-pakai-sabun.html). Selain itu, resiko semakin maraknya dapat diminimalisir. Tentunya ini akan meningkatkan rata-rata nasional kriteria PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) semakin meningkat. Dan jika sudah meningkat, kesehatan masyarakat pun akan semaik baik, bisa-bisa rumah sakit atau puskesmas akan sepi dengan pasien yang terkena diare. Kesehatan masyarakat pun semakin membaik. Tentunya hal ini bisa mewujudkan Indonesia Sehat jika semua warganya tersosialisasi denngan baik, terfasilitasi dengan baik, khususnya di lingkungan sekolah sebagai pencetus lahirnya anak bangsa.

Hal sederhana yang kita lakukan secara kontinu, bisa berdampak luas dan menyelamatkan banyak orang. Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah konkret berperang dengan kuman. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat hendaknya terjalin kuat sehingga tujuan kita bersama dalam mewujudkan Indonesia Sehat akan berjalan sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun