Mohon tunggu...
Basri Lahamuddin
Basri Lahamuddin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir dan besar di Polewali ( Sulbar). Seorang manusia biasa yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peresmian SEM dan XRD Jurusan Fisika UNM

3 Mei 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tepat pukul 11 Wita, Civitas Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar berbahagia dan gembira karena rektor UNM ( Prof. Dr. Arismunandar ) meresmikan laboratorium mikrostruktur Jurusan Fisika UNM. Laboratorium Fisika tahun ini mendapatkan bantuan 2 alat yang sangat canggih yaitu SEM dan XRD.

[caption id="attachment_179019" align="aligncenter" width="500" caption="Tampak Subaer, Ph.D memberikan penjelasan cara kerja SEM kepada Rektor UNM"][/caption] Apa itu SEM ( Scanning electron Microscope ) ? Menurut wikipedia Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. ( sumber ) Selanjutnya XRD ( X-Ray Difraction ) adalah untuk mengkarakterisasi "sidik jari" benda padat berdasarkan fasanya ( sumber ). Kedua alat ini sangat mahal sekitar 7,5 milyar rupiah. SEM dan XRD ini merupakan bantuan yang diambil dari dana APBN-P tahun anggaran 2011.

[caption id="attachment_179020" align="aligncenter" width="500" caption="Tampak Rektor menerima penjelasan mengenai XRD dari ketua Jurusan Fisika UNM ( Ibu Dra. Hj. Nurhayati, M. Si)"]

1336044380528541910
1336044380528541910
[/caption] Setelah kedua alat ini tersedia, mahasiswa fisika UNM tidak jauh-jauh lagi mengirim sampel material ke ITB atau ITS untuk diteliti dengan biaya yang sangat mahal ( menurut info yang saya terima, 1 sampel biayanya sekitar Rp.800 ribu). Keberadaan kedua alat ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain dengan menghubungi kontak person

[caption id="attachment_179023" align="aligncenter" width="500" caption="kontak person"]

13360455921920799451
13360455921920799451
[/caption] Selain melihat kedua alat tersebut, rektor juga melihat hasil penelitian mahasiswa dan dosen yang tergabung dalam KBK material. Bahan-bahan yang diteliti mahasiswa dan dosen berasal dari tanah lempung di sulawesi selatan. [caption id="attachment_179039" align="aligncenter" width="550" caption="Bata Geopolimer"]
1336046911869639013
1336046911869639013
[/caption] Bata ini tahan api dan mampu bertahan sampai suhu 1000 derajat celsius. Sementara lagi diurus hak patennya. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan 2 alat ini, mampu mengangkat mutu penelitian indonesia ke kancah internasional, sehingga cita-cita UNM yang menuju World University dapat terwujud di masa datang !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun