Mohon tunggu...
Basri Lahamuddin
Basri Lahamuddin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir dan besar di Polewali ( Sulbar). Seorang manusia biasa yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Idul Qurban

8 November 2011   01:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:56 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dua hari yang lalu, tepatnya hari Idul adha ( 10 Dzulhijjah 1432 H) diadakan pemotongan hewan sapi sebanyak 2 ekor yang dilaksanakan oleh sekolah. Pada hari itu, banyak teman guru, staf dan warga sekitar menyaksikan pemotongan qurban tersebut. Ritual ini sudah berlangsung sejak 3 tahun yang lampau. [caption id="attachment_142306" align="aligncenter" width="300" caption="Seekor sapi sementara disembelih"][/caption] Penyembelihan qurban ini tentu memerlukan biaya yang agak besar, apalagi guru yang kantongnya pas-pasan. Tapi dengan niat yang tulus ikhlas, kami mengakalinya dengan menabung Rp. 100.000,- tiap bulan di koperasi. Hal ini tentu agak ringan bagi kami. Apa makna dibalik penyembelihan hewan qurban ? Menurut hemat saya adalah menyingkirkan sifat-sifat hewani yang ada pada diri kita. Mungkin selama ini kita merampas hak milik orang lain, menipu dan sebagainya. Melalui penyembelihan hewan qurban, kita ingin menghilangkan sifat-sifat kebinatangan yang melekat di pribadi masing-masing. Setiap muslim harus mencontoh keteladanan seorang Bapak yakni Nabi Ibrahim, as, dan anaknya yang saleh Nabi Ismail as serta isteri sekaligus Ibu dari Nabi Ismail as yang sholehah siti hajar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka adalah contoh keluarga yang bertaqwa kepada Allah SWT dan diabadikan di dalam Al-qur'an. Janganlah darah hewan qurban mengalir tiap tahun, namun perilaku kebinatangan kita tidak berkurang malah menjadi-jadi. Sia-sialah pengorbanan yang kita keluarkan, namun tidak bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun