Sampai hari ini "Permasalahan Sampah Plastik" masih menjadi issu global yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Namun tahukah kita bagaimana sebenarnya perjalanan sebuah produk plastik yang kita buang ke alam kemudian berbahaya bagi manusia dan juga mahluk hidup yang lain ?
Plastik berakhir di pembuangan sampah bersama sampah yang lain. Bercampur dan bertambah banyak setiap hari. Saat hujan, air hujan menyerap senyawa dari limbah ini dan membentuk senyawa berbahaya yang disebut "Leachate". Kemudian terserap ke dalam tanah dan juga air bawah tanah. Bisa dibayangkan bagaimana bahayanya jika senyawa berbahaya ini sampai terserap oleh tanah bahkan air bawah tanah? Tentunya akan berbahaya bagi kita manusia dan mahluk hidup yang lain.
Plastik terbawa arus aliran sungai dan sampai ke laut. Sesampainya di laut akan terbawa dan berakhir di sebuah tempat yaitu Lautan Pasifik "The Great Pacific Garbage Patch". Salah satu yang terbesar dari 5 tempat berkumpulnya sampah dilautan dunia. Sehingga banyak kita temukan bagaimana hewan laut mati karena memakan sampah plastik dan kejadian lain. Belum lagi dengan keberadaan Mikroplastik.
Sampah plastik dipilah dan biasanya akan dibawa ke pabrik untuk di pres [biasanya] berbentuk kotak. Setelah itu dilakukan proses lanjutan sampai menjadi bijih plastik yang kemudian digunakan kembali dalam bentuk yang lain. Proses ini dikenal dengan Recyle. Namun tetap tidak menyelesaikan masalah. Karena proses ini hanya menunda plastik menjadi sampah.
Yuk Tetap Jaga Bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H