Heading di atas adalah sebuah pertanyaan yang jujur.
Maukah warga DKI dipimpin oleh seorang Ahok ? Karena sebetulnya hal inilah yang harus diperhatikan secara baik. Â Secara performance, pasti banyak yang bilang 'belum ketahuan', toh jadi Wakil Gubernur DKI baru 6 bulan kurang sedikit.
Tetapi tidak menafik bahwa dalam kurun waktu ' 6 bulan kurang sedikit' ini, banyak perubahan yang memang terjadi di DKI sendiri. Tahap pembangunan atau penguraian macet dan banjir memang  baru tersentuh sekian persen saja dari target. Tetapi perombakan besar besaran justru terjadi dari kinerja birokrasi. Tak mungkin kan melakukan pembangunan apabila tidak memperbaiki pondasi yang ada terlebih dahulu.
Dan pondasi tersebut bernama birokrasi sendiri di DKI. Semua hal yang menyangkut maju tidaknya DKI berawal dari sana. Kita berusaha melihat dari situ dulu saja.
Kembali ke pertanyaan. Rela dan siapkah warga DKI dipimpin oleh Ahok ? Dan kenapa pertanyaannya musti demikian ? Ya mari kita bicara blak blakan saja. Karena isue SARA masih bakal dipergunakan untuk menggoyang kepemimpinan Ahok, walaupun tingkat 'gangguan' nya sudah sangat tidak signifikan mengingat kedewasaan berpikir dan memang keinginan warga DKI pada umumnya yang memang ingin hidup lebih manusiawi. Apabila menjawab secara fair, Â kata "Ya, kami rela, siap dan bahkan dengan senang hati" tentu menjadi sebuah jawaban bahwa memang warga DKI yang benar benar smart tidak akan mengajukan keberatan mengenai kepemimpinan Ahok.
Kenapa pertanyaannya seperti itu? Ya iyalah, karena Jokowi sudah 'diminta' oleh sebagian besar Warga Negara Indonesia untuk menjadi pimpinan mereka kelak mulai di 2014 nanti.
Ada keberatan?
Jokowi For President
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H