Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jadilah Penulis Sadomasokis

6 Maret 2012   01:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sadomasokis adalah perilaku menyimpang, dimana si pelakunya suka untuk disakiti untuk mendapatkan kenikmatan.  Bahkan, tidak hanya suka, tapi kenikmatan yang bisa didapat secara 'normal' oleh orang lain , hanya bisa dicapai apabila si sadomasokis telah melalui tahap penyiksaan terlebih dahulu.

Disiksa dengan cambuk, tempat yang tidak nyaman dan hal hal bizzare atau aneh  lainnyalah yang justru dianggap dapat membangkitkan niat penyimpangan tadi.

Saat ini, banyak dari kita yang merasa tidak nyaman dengan tampilan baru Kompasiana. Tampilan tidak biasa, dashboard dengan warna warna yang menyiksa membuat kita jadi enggan membaca dan bahkan menulis lagi.  Minat dan hasrat menulispun menjadi hambar dan pudar.

Saat ide ide yang berputar di kepala langsung mandek saat melihat warna yang menyakitkan.  Sebenarnya, itu hanya perasaan kita yang memainkan otak kita. Toh sebenarnya saat kita menekan tombol di dashboard untuk membuat draft tulisan, warnanya tetap hitam kan?

Tetaplah menulis, walau dengan siksaan. Bahkan, nikmati 'siksaan' itu.  Ingat para penulis besar yang melahirkan buah karyanya dari balik ruangan seluas 2x2 meter berjeruji, dengan keterbatasan. Dengan penerangan yang tak memadai, dengan pemandangan kusam yang pastinya sulit bagi orang 'normal' untuk membuahkan sebuah gagasan.

Tetap nikmat, karena bagi mereka, menulis adalah candu. Membaca adalah cara mereka keluar dari keterbatasannya.  Mereka adalah para penulis sadomasokis. Karena disiksa dengan keterbatasan justru mampu melahirkan sebuah karya.

"Biru "  setitik, rusak susu sebelanga?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun