Inalillahi Wa Inaillaihi Roji'un.
Pesawat Boeing 777 milik Maskapai Penerbangan Malaysian Airlines yang berangkat dari Bandara Internasional Schipol, Belanda pada 17 Juli 2014 dikonfirmasikan telah tertembak jatuh oleh missil yang diduga berasal kendaraan peluncur misil berjenis BUK buatan Rusia di wilayah zona penerbangan perbatasan Rusia dan Ukraina dan jatuh di Hrabove, wilayah utara Donetz, Ukraina
Rute penerbanganMH17/KL4103 dan lokasi tertembaknya pesawat : onlinewjs.com
Pihak intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa misil tersebut berasal dari peluncur misil darat yang diduga berasal dari alutista (alat utama sistem pertahanan) perang milik gerakan separatis Ukraina pro Rusia meskipun kabar tersebut belum berhasil dikonfirmasikan dengan jelas. Presiden Ukraina , Petro Poroshenko pun segera memberikan pernyataan bahwa serangan tersebut adalah "aksi terorisme" dan gerakan separatis Ukraina pun berada dibalik serangan tersebut.
Meski demikian, Aleksander Borodai, Kepala Gerakan Separatis Ukraina membantah telah melakukan serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai alutista jenis BUK missile launcher seperti tudingan dari Petro Poroshenko. Dia pun kembali menuding bahwa justru Ukraina yang terlibat dalam aksi ini. Â Presiden Rusia Putin pun mengecam keras kejadian ini dan ikut menuding bahwa memang Ukraina yang berada di balik serangan tersebut.
Ada beberapa fakta seputar penembakan pesawat Malaysian Airlines MH 17 yang juga menyandang kode penerbangan  KLM Flight KL 4103 :
- Ukraina pada saat ini adalah zona perang saudara yang dimulai dari penggulingan Presiden Ukraina yang pro kebijakan Moskow pada Februari 2014 lalu. Gerakan separatis menuntut kemerdekaan sendiri dan menamakan daerah Donetz ( dimana pesawat tersebut jatuh) Â sebagai 'Republik Rakyat Donetz
- Pihak Separatis Ukraina mengklaim bahwa mereka hanya memiliki peluncur misil berjenis shoulder manpad ( jenis peluncur misil yang menggunakan bahu sebagai tumpuan) dengan range ketinggian altitude yang terbatas, sehingga mustahil apabila mereka mampu menembak flight MH17/KLM 4103 yang pada saat itu dikabarkan terbang di atas 36 ribu kaki ( zona aman)
- Meski demikian, Menteri Keamanan Ukraina ,Geraschchenko sebelum kejadian ini telah memberikan konfirmasi kepada Wall Street Journal bahwa pihak separatis telah berhasil mengambil alih prasarana militer Ukraina yang juga dikabarkan mempunyai alutista BUK missile launcher tersebut Juni lalu. Bahkan pihak separatis Ukraina pun mengabarkan 'keberhasilan' mengambil alih fasilitas militer dan alutista milik Ukraina tersebut kepada kantor berita Rusia, yang bisa dibilang merupakan 'sekutu' mereka.
- 2 Pesawat Ukraina, 1 pesawat militer cargo jenis AN 26  dan 1 pesawat tempur SU 25 pun sebelumnya dikabarkan ditembak jatuh oleh gerakan separatis tersebut, saat berada di daerah yang sama dengan kejadian MH 17/KL 4103 Hal ini menjadi satu kunci penentu yang menurut Presiden Ukraina Petro  bahwa ketiga kejadian ini pun saling berkaitan : bahwa memang gerakan separatis mempunyai BUK sebagai alutista mereka.
- Tepat sebelum kejadian, pihak Federal AviationAdministration (FAA) mengabarkan bahwa Pemerintah Resmi Ukraina telah memberikan 'warning' dan anjuran kepada pilot komersial pada hari Senin, 14 Juli 2014 yang lalu supaya tidak terbang pada  zona konflik di ketinggian yang berkisar antara 26 dan 32 ribu kaki.  Apabila anjuran keras atau warning tersebut telah diberikan, mengapa pesawat komersial seperti MH17/KL4103 ini tetap masih mengambil resiko melewati zona penerbangan tidak aman ini ?
- Pesawat Boeing 777 MH17/KL4103 dikabarkan ditembak jatuh pada ketinggian 32,800 ribu kaki, atau sekitar 10 ribu meter diatas permukaan laut.
- Sebagai catatan tambahan, BUK Missile Launcher buatan Rusia mempunyai jarak tembak dengan ketinggian 65 m s/d 25 ribu meter.
- Pada saat berita ini diturunkan, BBC memberikan konfirmasi jumlah penumpang dengan data sebagai berikut : 154 Penumpang berkebangsaan Belanda, 27 Australia, 23 Malaysia, 11 Indonesia, 6 Inggris, 4 Jerman, Â 4 Belgia, 3 Filipina dan 1 berkebangsaan Kanada. Â Kebangsaan dari negara lain akan dikabarkan selanjutnya dari terduga 285 penumpang termasuk awak kabin. Belum ditemukan adanya korban selamat dalam tragedi ini.
Pihak Malaysian Airlines, KLM , Otoritas setempat bersama dengan FAA telah membuka conference centre di Bandara Internasional Schipol, Belanda dan juga di Kuala Lumpur , Malaysia. Dikabarkan bahwa keluarga para korban, telah berada di sana pada saat ini menunggu berita selanjutnya.