Millenials
Banyak yang bilang mereka itu apatis dan cenderung golput. Sebetulnya, itu adalah sebuah understatement yang (sedikit) berlebihan.
Mereka sejatinya tidak (sekedar) apatis dalam berpolitik.
Generasi yang melek teknologi ini hanya menjadi enggan melihat perpecahan yang ada di negeri ini, dan hidup di dimensi mereka sendiri. Cenderung anti rasialis, namun belum tentu nasionalis.
Dari studi yang dilakukan terhadap kaum Millenial ini, ada 2 topik terpenting yang menarik minat mereka. Yang pertama adalah musik, dan yang kedua adalah agama. Politik malah jadi yang terakhir.Â
Justru dengan modal kuota yang lebih banyak meski kadang nyantol wifi gratisan, mereka justru lebih melek politik ketimbang Gen Baby Boomers aka angkatan (konon) Reformis 98.Â
Smart, kritis, dengan gadget yang jadi Keris, Google jadi Kitab Tree of Knowledge dan medsos yang jadi Pasar , tempat berburu dan meramu sekaligus Kurusetra mereka.Â
Data KPU menyebutkan secara statistik ( kasar) jumlah mereka 70-80 juta  dari total 193 juta ++ jiwa.  Wajar kalo adek adek ini diperebutkan jadinya oleh mereka bakal pemegang amanah Negeri 2019-2024.  Mereka yang sekarang ini menjadi Capres dan Cawapres 2019-2024.Â
For the record saya nolak bilang pemenang ya, tapi pemegang amanah.Â
Analisa bodoh bodohan bilang begini :Â
(Presiden) Jokowi sebetulnya sudah nyolong start disini. Rocker ala Biker yang fashionable kelas distro menengah jelas masuk ke hati mereka. Ajining diri, teko busono, bradski.Â
Not to mention anaknya tukang martabak pulak. Sukses mendobrak sebuah hegemoni tipikal anak pejabat. Keluarga bahagia.