Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Arti Kemerdekaan buat Kamu ?

1 Agustus 2018   18:35 Diperbarui: 1 Agustus 2018   18:41 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahapatih Gajahmada ; pubinfo.com

Hari Kemerdekaan masih agak jauh sih. Tapi ada berita yang sungguh bikin hati bungah. Awalnya.

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menaikkan dana kehormatan dan tunjangan bagi para Veteran. Lebih lengkapnya anda bisa baca di tautan disini. Sebagai yang konon mereka sebut sebagai cebongers sejati dan bahkan banyak tudingan miring masuk di pasukan nasbung sejati sekolam, berita yang seperti prestasi gini sudah pasti ikut berbangga hati dong. Netizen Maha Benar dan berita shareable ya wajib share lah.  

Sebutan yang lama lama bikin gerah. Karena secara ga sadar masuk ke serangan personal ke kubu yang dianggap lawan politik.   Ada penolakan dan  rasa yang sangat bersalah saat melihat foto lawas sosok seorang Anies Baswedan kecil bersama seorang yang kemungkinan adalah Abah nya berbaju batik bermuka Jamaah ( keturunan Arab ; red)  Tidak berusaha mencari tahu juga, karena beberapa cemoohan yang masuk di berbagai forum media sosial terus terang menyakitkan hati.

Pribumi dari mana. Gurun lah dan lain sebagainya. 

 " Hei, mereka yang mulai isu rasialisme antek asing aseng. Ya mereka pantas mendapatkannya ! " 

 Bagaimana anda bisa menyebut bahwa "mereka" rasialis, sementara melakukan hal yang sama? Bagaimana bisa merubah satu prinsip hidup hanya karena sosok dan nilai yang (seperti) bertentangan pada pilihan? 

Muak , pada mereka yang membuat sebuah suasana ibadah  menjadi panas.  Kenapa Asma Allah disebutkan sembari marah dengan dalih "sedang berperang melawan kebathilan pada Rezim ini"  Eh disisi yang berlawanan terdapat pemuka agama yang adem ayem, tapi underbone nya juga siap wani tok bela NKRI tapi ga jarang bablas juga. Buat yang ini afwan deh , pasti bakal tetap berseberangan. 

Dan adapulak nih, macam mereka yang ngaku deket sama Zion Israel sampai sudi membangkang kepada NKRI karena merasa seiman? Macam HTI saja kau ini lah. Cuman karena kau sikit dan banyak taktik jadi tak terlalu nampak lah. Katanya Kasih, eh ternyata kasih tak sampai. 

Duh Gusti.

Sepertinya kok  pada lupa dengan  sindiran keras Reog Ponorogo ya? Ingetnya cuman kalau pas mau di klaim sama tetangga sebelah.  Lupa dengan  sebuah peradaban yang konon adidaya seperti Nusantara tapi kadang putro wayahnya ( keturunan;red) ngecilin ati sekaligus ngebangun sentimen yang agak absurd dan kontradiktif karena  bisa takluk karena mereka segelintir "penjajah bersorban dari seberang yang dikejar pasukan persekusi Vasco de Gama"  Kumaha- Kenken sih? 

300 Reog Dadag Merak ; Nanang Diyanto
300 Reog Dadag Merak ; Nanang Diyanto
Serat Dharmogandhul hanya terbaca menuruti .kareping ati saja. Padahal, rule number one, Dawuhnya Ibu,karep itu tidak boleh didepan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun