Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa yang Bisa Anda Lakukan dalam 44 Hari?

4 November 2017   00:53 Diperbarui: 4 November 2017   01:19 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UberPool : Pesan,lakukan perjalanan, turun. Mudah kan ? sumber: uber

Pernahkah anda berhenti sejenak untuk sekedar melihat kilas balik hidup anda ?

Apa yang kira kira ingin anda lakukan tapi seperti tidak punya waktu buat itu.Atau ternyata malah kemacetan panjang  alias 'parkir massal' saat ini  membuat  justru sedang melamun di dalam kendaraan pribadi sembari melawan rasa penat, kantuk, emosi atau seringnya mengutak atik ponsel pintar untuk menghibur diri. Menghubungi keluarga via whatsapps, lucu lucuan di grup , mencari berita terkini atau informasi ada apa sih kok hari ini macetnya semakin gila gilaan ? 

Sebagian kemungkinan sedang melakukan terapi self talk : " Ini Jakarta, Bung ! Macet itu biasa dan sudah jadi makanan kami sehari hari "  Berusaha tegar, asik,gagah.  Berangkat pagi, pulang malam.

 Menghindari kemacetan dengan nongkrong di mall atau ngopi pun berimbas dompet yang semakin menangis menunggu tanggal gajian tiba. 

Saya pernah seperti itu.  Wong Ndeso yang berusaha merubah peruntungan di Jakarta. Nebeng di rumah saudara pada awalnya, di Bintaro Sektor 9. Sementara kantor ? Wisma Nusantara. Bunderan HI.  

Rutin Bangun setengah 5 pagi, chitchat cepat ke saudara dan buah hati mereka. Seriusan saya melihat mereka sebagai pasangan muda yang keren. Tipikal outgoing keluarga Urban muda. Keduanya bekerja dengan karir yang gemilang. Rumah yang chic rapih jali keren. Mobil terkini, dan motor matic untuk aktivitas si Mbak / Bibi / House Manager/ Temporary Parent.

 Kita semua harus bergegas keluar dari Bintaro sebelum jam sekolah mulai dan jelas menghindari skedul 3 in 1. 

Awalnya sih asik. Menikmati. Tapi lama kelamaan? Ini kegilaan.  3,5 juta jiwa komuter dari area pemukiman diluar DKI sendiri memasuki wilayah yang sama, pagi dan sore. 

Dan ternyata mental tetap Wong Ndeso. Hanya bertahan beberapa hari nJakarte gitu, saya pamit kepada mereka dan nyari kos yang terdekat. Kebon Kacang ! Parkiran bulanan yang disediakan kantor jadi sarana melawan.

Mobil terparkir tiap hari  Pagi dan sore  melewati jembatan penyeberangan dengan rasa jumawa dan merasa pintar. 

Tapi,  bahkan berjalan kaki pun tidak berarti terlepas dari kemacetan. Gang sempit sonder parkiran  Kebon Kacang pun seperti tak pernah tidur dengan kemacetan ini.  Jadi insomnia karena ramainya jalan dan kepikiran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun