20 September 2015, surel yang berisikan data diri dan pengaduan dan pertanyaan seputar indikasi terpidana koruptor Gayus Tambunan saya daftarkan secara resmi melalui situs itjenkemenkumham.go.id/kotak-pengaduan yang memang terbuka lebar untuk masyarakat apabila ingin melakukan satu pengaduan seputar masalah baik umum ataupun yang lain dibawah Kementrian tersebut.
[caption caption="contoh pengaduan yang bisa kita lakukan via laman itjenkemenkumham. sumber : itjenkemenkumham.co.id"]
Melihat laman dan pengaduan yang tersedia, sepertinya perlu sosialisasi lebih dan pembenahan sedikit, karena saat itu saya tidak berhasil melakukan tautan gambar /foto. Namun ini sudah merupakan satu terobosan.
Pada tanggal 21 September 2015, Â pada kolom komentar laman Facebook di status yang sama, saya memberikan tautan akses ke pengaduan tersebut dengan harapan banyak rekan lain yang kemungkinan ingin melakukan hal yang sama pun kini mengetahui informasi tersebut.Â
Sebagai warga yang menginginkan satu perubahan, kita tidak bisa sekedar berpangku tangan dan alih alih berpartisipasi kita hanya diam dan berpangku tangan. Lebih jauh lagi sekedar mengecam tanpa berbuat apa apa.Â
Rekan rekan penegak hukum di bilangan Semarang Selatan  pernah satu waktu berdiskusi hangat dengan kami.  Ucapan yang terasa menampar namun sekaligus menginspirasi kurang lebih seperti ini :
Saat seseorang hanya bisa mendiamkan dan tidak ikut aktif dalam melakukan pelaporan ataupun hal lain pada saat ia melihat satu bentuk penyimpangan, maka orang atau pribadi tersebut sama saja dengan yang melakukan.
Pada diskusi yang relatif sama mereka memberikan banyak sekali harapan yang menyadarkan. Bahwa tanggung jawab maju tidaknya negara ataupun penegakan hukum sebisa mungkin masyarakat pun ikut terlibat disana.Â
Banyak yang berpendapat bahwa moral para penegak hukum relatif sama bobroknya atau kacau ? Saat anda punya kesempatan seperti saya untuk mengenal mereka lebih jauh, anda akan merasa salah besar. Masih banyak, dan mudah mudahan semakin banyak mereka yang justru tidak kelihatan tapi melakukan pengabdian di bidang hukum negara ini. Baik yang secara langsung, praktisi ataupun masyarakat awam yang memang ingin perubahan.
Coba tanyakan pada diri kita masing masing. Ada dimana  diri kita sekarang ?Â
Satu hal kecil memulai yang lainnya. Â Tidak bisa tidak. Â Indonesia, suara warga semakin berharga. Namun ya jangan suara saja, sementara tindakan tidak memulai kemana mana.Â