Kura kura yang lebih dikenal dengan nama Kura kura kuping merah atau Red Eared Sliders /Terrapin pun saat ini banyak terlihat dengan ukuran yang cukup besar berada di perairan di Inggris. Â Mereka berasal dari Amerika, dan peredaran mereka awalnya 'hanya' merupakan binatang peliharaan yang hanya di jual di toko toko reptil eksotis peliharaan di Inggris.
Popularitas serial televisi Kura Kura Ninja atau Teenage Mutant Ninja Turtles lah yang membawa mereka menjadi binatang peliharaan paling populer pada saat itu. Â Terdengar konyol bukan? Tapi itulah kenyataannya. Anak anak pun menggemarinya dan membelinya dari toko binatang peliharaan setempat. Saat mereka sudah mulai bosan, dan juga dikarenakan ukuran dari kura kura ini yang semakin membesar, mereka pun membuangnya ke dalam saluran toilet, atau yang lebih elegan dan manusiawi ( menurut mereka) adalah melepaskannya ke alam bebas seperti di danau atau di sungai.
Seperti yang sudah sudah. Kura kura ini pun kemudian berkembang biak menjadi sebuah spesies 'baru' di Inggris dan akan terus berkembang disana. Perlu diketahui, bahwa mereka akan terus berkembang biak, membesar dan bahkan mencapai umur puluhan tahun. Saat ini, kura kura jenis ini dan lainnya sudah dikategorikan sebagai reptil invasif dan dilarang penjualannya di Inggris.
Dari mulai ikan hias, konsumsi semata mata demi tradisi dan perut dan bahkan berawal dari sebuah sebuah serial kartun anak anak yang tampak tidak berbahaya. Manusia telah berulang kali menunjukkan campurtangannya dalam perusakan ekologi tanpa sadar ataupun sadar sepenuhnya saat melakukan hal ini.  Suatu 'kebiasaan' yang sudah semestinya berubah untuk lebih menghormati alam, termasuk dengan mahluk hidup yang berada didalamnya. Pelajaran tentang Alligator Gar belumlah terlambat seperti kasus  invasi Chinese Carp dan Snakehead di Amerika Serikat sendiri, atau kura kura di Inggris.
Memang, tidak semua 'invasi' sifatnya akan merusak. Ikan seperti mujahir , nila atau bawal yang banyak dikonsumsi saat ini pun bukan asli Indonesia. Tapi saat perkembangannya tidak terkontrol akibat campur tangan manusia, tentu pada saat bersamaan ada yang di korbankan disana.
Dan itu adalah kepunahan spesies ikan asli Indonesia. Dan untuk menjaga hal ini, keseimbangan ekosistem tetap harus terjaga.
Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2013/09/10/1229436/Ikan.Aligator.Berkembang.di.Waduk.Jatiluhur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H