Fundamental merupakan ketrampilan dasar yang harus dipunyai oleh setiap pemain basket. Tanpa fundamental yang kuat, mustahil bagi seorang pemain basket bisa menjadi sukses. Salah satu pemain yang sukses dengan bermodal fundamental yang sempurna, yaitu Tim Duncan yang kita kenal dengan sebutan "Mr. Fundamental"
Pada tahun 1997, Tim Duncan bergabung dengan San Antonio Supurs setelah terpilih diurutan satu putaran pertama. Selama 19 tahun di NBA, Tim Duncan berhasil meraih 5 gelar cincin juara, 15 kali terpilih menjadi NBA All Star, 2 kali gelar pemain terbaik (MVP), dan masih banyak pencapaian luar biasa yang diraih. Berdasarkan statistik traditional, Tim Duncan menghasilkan rata-rata 19 Pts, 10,8 Reb, 3 Ast.
Tim Duncan terkenal dengan permainan yang sederhana, dengan mengandalkan gerakan-gerakan dasar. Semua yang dilakukan Duncan seperti seorang sedang membaca presentasi secara textbook tanpa dikembangkan. Yang membuat Duncan berbeda dengan pemain lain, yaitu Duncan mengeksekusi gerakan dasar tersebut dengan sempurna. Â Bahkan Shaquille O'Neal sampai menyebut Duncan sebagai "The Big Fundamental" karena kemampuan fundamental yang sempurna.
Berdasarkan peta tembakan (shot chart), menunjukkan Tim Duncan mengandalkan gerakan dasar seorang pemain berposisi forwarda konvensional. Distribusi tembakan Tim Duncan berasal dari area dalam, area jarak dekat, area perimeter atas, dan area perimeter sudut, dengan tingkat akurasi (FG%) diatas rata-rata liga. Sedangkan, kontribusi angka terbesar Tim Duncan berasal dari jarak dekat area atas dan area dalam yang berjumlah 13.376 angka dari 11.436 upaya tembakan.
Berkat gerakan dasar yang sempurna, permainan basket modern era 2010'an yang disebut permainan basket positionless (tanpa posisi) tidak berlaku bagi Tim Duncan. Bahkan Tim Duncan mampu menambah gelar juara pada tahun 2014, mengalahkan Miami Heat yang dimotori pelopor sistem positionless, yaitu Lebron James.
Kisah sukses Tim Duncan menunjukkan dengan melatih gerakan dasar berulang-ulang hingga sempurna akan lebih baik, dari pada melatih ribuan gerakan yang belum tentu semuanya akan berguna pada saat pertandingan. Dengan kemajuan teknologi, banyak anak muda zaman sekarang melupakan untuk memperkuat latihan dasar. Mereka lebih mencontoh video latihan-latihan yang belum tentu bermanfaat bagi perkembangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H