Mohon tunggu...
Basit Yudono
Basit Yudono Mohon Tunggu... -

pencari makna di dunia tanpa makna

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Butir Jagung Terakhir

2 Agustus 2010   10:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku telah berkelana dalam pengharapan dari pintu ke pintu di jalan desa,
ketika kereta pertempuran emas-Mu muncul di kejauhan serupa impian yang indah,
dan aku bertanya siapakah raja segala raja itu!

Harapanku membumbung tinggi, dan aku mengira hari-hari gelapku telah sirna
Aku berdiri menunggu telapak tangan berkah-berkah melimpah tanpa diminta,
dan kekayaan tersebar di seluruh penjuru jalan yang berdebu

Kereta itu berhenti di depanku.
TatapanMu jatuh ke wajahku, dan Engkau melangkah turun dengan senyuman
Aku merasa bahwa keberuntungan hidupku telah tiba pada akhirnya.
Kemudian tiba-tiba Engkau merentangkan tangan kananMu dan berkata :
" Apa yang akan kau berikan kepadaKu?"

Ah, betapa lucunya seorang raja merentangkan tangan untuk memohon kepada seorang peminta!
Aku bingung dan duduk tak bergeming, dan kemudian dari dompetku
pelan pelan aku keluarkan sebutir jagung dan memberikannya kepadaMu

Betapa terkejutnya aku ketika siang tenggelam,
aku kosongkan kantongku di atas lantai dan menemukan sebutir emas di antara tumpukan sampah!
Aku menangis tersedan dan berharap seandainya saja aku memiliki hati
untuk memberikan segala milikku untukMu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun