Mohon tunggu...
Basis Kata
Basis Kata Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Tetaplah membumi dengan tulisan yang melangit"

Sebuah persepsi kiranya akan mati dan tak berguna jika tidak diabadikan maupun dibagikan ke sesama makhluk hidup. Maka dari itu melalui setiap tulisan, sejatinya persepsi itu akan terus abadi pun demikian dengan penulisnya. Menulislah agar kau tetap terus ada🌹 Tentang makhluk yang ingin abadi dalam tulisannya. Bernama lengkap Syahrul Gunawan lahir di Bontang, 10 Maret 1999. Beralamat di Ralla, Kab. Barru dan saat ini berdomisili di Jl. Andi Djemma, Lr. 5C, Kota Makassar. Menempuh pendidikan di SDI Kompleks Ralla (2005-2011), SMPN 1 Tanete Riaja (2011-2014), SMAN 5 Barru (2014-2017), S1 Manajemen FEB UNM (2017-2022).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pahlawan Pandemi

11 Maret 2021   23:43 Diperbarui: 13 Maret 2021   01:20 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Tirto.id

Semerbak bunga di taman itu sedang mekar-mekarnya,
Mendengar kabar, pahlawan baru merebak di nusantara,
Menapaktilasi pejuang kemerdekaan pendahulunya,
Namun beda ranah dalam strategi perjuangannya.

Siapakah dikau berjuang tanpa pamrih di tengah pandemi?
Menyibak tabir dibalik misteri,
Nampak peluh seni bercucuran karena tak menutup kemungkinan kau pun ditulari,
Alat pelindung diri seadanya bahkan pun kadang modal donasi.

Memicingkan ego diri demi keselamatan orang lain,
Sedang diri sendiri tak dihiraukan,
Berperang melawan sesuatu yang tak kasat mata,
Nyawa handai tolan yang terdampak berada di tangannya,
Terus berjuang di garda terdepan,
Siap siaga tetap terjaga dalam setiap keadaan.

Lantunan doa serta semangat mengalir dari berbagai kalangan,
Sembari berharap semesta cepat pulih dari kegetiran,
Kau Pahlawan Pandemi yang terus melawan,
Ucapan terima kasih tentu tak cukup membalas segala kebaikan,
Mari saling menguatkan satu sama lain,
Merekatkan ikatan yang tak mudah putus oleh segala rintangan,
Percayalah semua ini akan berlalu dengan diakhiri senyum yang menawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun