Mohon tunggu...
Basel Onn
Basel Onn Mohon Tunggu... Lainnya - Basel Onn XI IPS 1 - SMAN 28

Basel Onn - SMAN 28

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku "Multibagger"

7 Maret 2021   12:54 Diperbarui: 7 Maret 2021   13:40 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan berikut adalah resensi dari sebuah buku berjudul "Multibagger" karya Rivan Kurniawan. Selamat membaca.

Identitas Buku

Judul Buku: Multibagger
Pengarang: Rivan Kurniawan
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman: 151 Halaman
Tahun Terbit: 2020
Harga Buku: 88.000

Sinopsis

Buku ini berisi tentang kisah seorang investor pasar modal bernama Rivan Kurniawan. Ia adalah seorang investor dengan haluan benjamin graham dan warren buffet atau biasa disebut dengan value investing. Buku ini memberi tahu kita tentang jatuh bangun seorang Rivan Kurniawan yang awalnya sempat ingin menyerah dan depresi terhadap pasar modal menjadi sukses dan berhasil mendapatkan profit multibagger.

Apa itu multibagger? Multibagger mungkin sudah sering terdengar oleh para pelaku pasar, terlebih para investor jangka panjang. Multibagger singkatnya ialah meraih untung di suatu saham dengan rasio keuntungan diatas 100%, jadi jika keuntungan sudah diatas 100% bisa dibilang sudah mendapatkan profit multibagger.

Rivan Kurniawan pertama kali terjun ke dunia pasar modal pada tahun 2008. Pada awalnya, Rivan Kurniawan bukanlah seorang value investor seperti yang kita kenal sekarang. Saat pertama masuk, ia merupakan seorang investor jangka pendek atau lebih sering disebut trader. Tahun 2008 hingga 2009 adalah tahun yang gemilang bagi IHSG(Indeks Harga Saham Gabungan), yang dimana pada tahun itu IHSG mencatat kenaikan yang cukup signifikan dengan kenaikan hingga 85% dalam setahun. Sehingga, Rivan Kurniawan berhasil mendapat keuntungan multibagger dengan strategi trading yang saat itu ia jalankan.

Petaka mulai datang pada tahun 2010. Tahun itu IHSG terbilang cukup lesu yang membuat profit Rivan Kurniawan menjadi sedikit. Merasa "kalah" dengan kondisi tersebut, ia pun berpikir dan mencari cara agar kembali meraih keuntugan 100% di sisa tahun tersebut. Sampailah ia berkenalan dengan fasilitas istimewa bernama margin. Dengan fasilitas ini, kita dapat meminjam sejumlah modal kepada sekuritas yang kita gunakan hingga 2x lipat diluar modal utama. Namun bukannya meraih keuntungan, malah kerugian yang didapat. Karena keserakahan ia harus merasakan pahitnya kerugian.  

Sampai pada akhirnya, Rivan Kurniawan memutuskan vakum dari pasar saham. Pada tahun 2011 ia mendengar tentang kesuksesan Lho Kheng Hong, yang dikenal sebagai Warren Buffet Indonesia. Pada tahun tersebut, muncul berita bahwa beliau membeli saham pada tahun 2005 seharga 250 dan menjual pada tahun 2011 seharga 31.500 atau meraih keuntungan sebesar 12.500%!

Karena itulah Rivan Kurniawan mulai introspeksi diri dan mengakui kesalahannya dimasa lalu. Ia merasa bahwa dulu kerugian yang ia rasakan bukanlah kesalahan dari market tapi salah dia sendiri. Pada akhirnya ia mulai belajar dan membaca tentang metode value investing dengan aliran fundamental.

Kelebihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun