Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ngesout Jangan Terseok

24 Maret 2017   07:06 Diperbarui: 24 Maret 2017   16:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saatnya refresh mata dulu, lihat warna spanduk pelatihan kali ini bikin mata dikit rileks. Warnanya ijo lumut guys, trus di bagian kanan spanduk ada gambar dua orang petani lagi kerja di sawah. Judul pelatihan yang tertera di spanduk tertulis Pelatihan Petugas Lapangan Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan (SOUT 2017).

Yang menarik, ada tagline di bagian bawah "Cinta Kerja, Hasil Sempurna, Data SOUT 2017 Berkualitas". Saya jadi takut baca taglinenya, ada kata "sempurna". Padahal kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Uuppss, bukan ngeles ya hehehe. Semoga dapat mendekati kata sempurna dengan pendekatan limit mendekati tak hingga (ah sok matematis).

***
Alkisah ada seorang nenek tua renta yang rumahnya terletak di sebuah lembah pegunungan. Nenek bernama Daeng Ngai (nama samaran) tinggal bersama cucunya I Tallasa (nama samaran). Orang tua Tallasa sudah dua tahun mengadu nasib di luar negeri sebagai pekerja di kebun sawit. Namun sungguh malang nasib Tallasa, kiriman orang tuanya kadang tidak lancar. Akhirnya Daeng Ngai bersama Tallasa harus berjuang memenuhi kebutuhan dengan bertani.

Mereka menanam padi ladang di lahan kebun yang merupakan tanah pusaka peninggalan nenek buyutnya. Tallasa juga memelihara sapi Pak Dusun dengan sistem bagi hasil. Terkadang hasil panen padi tidak cukup menutup ongkos usaha tani. Biaya bibit dan pupuk cukup mahal sehingga hasilnya hanya cukup buat makan saja. Menurut pengakuan Daeng Ngai, bibit padi yang ditanam bukan bibit baru, namun hasil panen musim lalu ditanam kembali. Pupuknya pun tidak sesuai arahan dari Distan. "Gimana mau cukup, pupuknya ngga kebeli" sahut Daeng Ngai.

***

Sabar Daeng Ngai, Tahun 2017 ini Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pendataan struktur ongkos usaha tanaman pangan dan peternakan yang disingkat SOUT 2017.

Daeng Ngai dan beberapa petani lainnya akan didata dalam pendataan ini. Data ini penting, jadilah petugas pendata dan responden yang baik demi DATA PANGAN yang berkualitas . (*)

 

Makassar, 23 Maret 2017
*Muhammad Aliem

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun