Saat kebanyakan tipi nasional siaran langsung alias live tentang debat paslon gubernur Jakarta, tipi yang satu ini tetap setia dengan dangdut-nya. Suara hentakan khas gendang dua mengalun diiringi suara suling bambu (benarkah terbuat dari bambu?). Mata mau merem tetap gak bisa, suara tipi di ruang tamu masih eksis dengan siaran pencarian bakat penyanyi dangdut itu. Tentunya tetap dengan meminta sms dari pemirsaH (sampe basah.. sah.. sah.. hihi).
Nah, jagoan saya sekarang adalah kontestan dari pulau Sulawesi, tepatnya dari Sulawesi Tenggara. Namanya Fildan, suaranya lumayan mendayu-dayu di telinga. Walaupun ngga rajin nonton tapi karena orang rumah menjadi salah seorang penonton setia, otomatis lumayan sering nangkring di telinga. Apalagi saat nyanyi lagu India itu tuh, yang Tum.. tum.. tum itu. Saya sampe bela-belain search di youtub* buat nonton. Suaranya mantap tenan.....
Klo musim sebelumnya, eh musim, kayak kompetisi bola aja, hehe. Maksudnya part sebelumnya, jagoan saya namanya Rafli. Alasannya selain karena suaranya lumayan keren, asalnya juga dari Kabupaten Gowa alias sekampung.Tapi sempat kecewa karena dia nggak juara, kalah sms dari kontestan lainnya.
Ada yang menarik nih tentang jagoan saya ini, sebelum jadi kontestan di kontes dangdut itu, keluarganya sempat menjadi responden susenas. Saya masih ingat saat ibunya sangat bangga menceritakan anaknya yang sering menang lomba nyanyi. Pialanya berjejer di rumah, trus hadiahnya lumayan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah yang sangat menarik buat saya, Rafli masih menyempatkan diri menyumbang suaranya, lebih tepatnya mengaji untuk memenuhi undangan seperti acara besar keagamaan atau acara takziyah. Pokoknya anak ini komplit dah. Semoga bisa menjadi salah satu penyanyi top tanah air, Aamiin.
Trus klo di dekat rumah paling sering dengar lagu dangdut. Maklumlah ada tetangga yang suka banget nyanyi, sampe punya alat karaoke dengan sound system mirip band gitu. Saat pagi dan sore hari, telinga dimanjakan dengan suaranya yang mirip sang raja dangdut. Karena keseringan denger suaranya, biasa nggak sadar, jari kaki ikut bergoyang, hihihi. Apalagi klo ada hajatan, beliau nggak bakalan ketinggalan nyumbang suara. Semoga beliau diberi kesehatan.
Maap ya klo ada dari kawan sekalian yang ngga suka musik apalagi dangdut. Seyogyanya emang kudu rajin ngaji dibanding nyanyi ya (sambil bercermin nasehati diri sendiri, plaak.. plaak..). Hidup itu penuh pilihan guys, silahkan pilih mana suka. Pilihannya tentu saja mencerminkan sedalam apa pengetahuan kita (jangan baper ya nanti laper... hehehe..). Barakallah. (*)
Gowa, 14 April 2017
Muhammad Aliem
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H