Mohon tunggu...
edu
edu Mohon Tunggu... Lainnya - tidak

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Atasi Masalah Sampah Plastik, KKN UIN Gus Dur Gelar Pelatihan Ecobrick

8 Agustus 2023   14:32 Diperbarui: 8 Agustus 2023   14:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. tim KKN kelompok 80

Pemalang - Dalam rangka mengatasi permasalahan sampah plastik, mahasiswa KKN kelompok 80 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) melakukan sosialisasi pengolahan limbah sampah anorganik menjadi sebuah barang yang dapat digunakan dan memiliki nilai jual, yakni dengan cara plastik yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu diolah menjadi ecobrick. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2023 di rumah Warjo selaku Ketua RT 07 Jalan Bandingan, Desa Banyumudal, Pemalang.

Mahasiswa KKN UIN Gusdur mengajak masyarakat dan ibu-ibu PKK untuk ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi tersebut. Ketua TP. PKK Desa Banyumudal Ibu Eni Nur Hidayati mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut.

"Saya mewakili Ibu-ibu PKK Desa Banyumudal mengucapkan terimakasih kepada mbak dan mas KKN UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Saya senang dengan inisiasi kegiatan ini karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, semoga bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Novi Kumalasari, salah satu mahasiswa KKN UIN Gus dur (Pemateri), menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan kondisi yang bebas sampah. Melalui kegiatan ini tim KKN kelompok 80 UIN Gusdur mengajak masyarakat untuk berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik. "Jika sampai harus menggunakan dan menghasilkan sampah plastik, lebih baik dikumpulkan agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berguna dalam jangka panjang," kata Novi.

"Harapan dengan adanya sosialisasi pelatihan ecobrik ini dengan sedikit ilmu yang telah dipraktekkan bersama, ibu-ibu PKK bisa untuk menginovasikan dan mengembangkan bata ramah lingkungan (ecobrick) menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih," pungkasnya.

Dok. tim KKN kelompok 80
Dok. tim KKN kelompok 80
Salah satu produk ecobrick yang dibuat oleh mahasiswa KKN adalah kursi. Plastik bekas dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas hingga penuh dan padat. Botol-botol yang telah terisi penuh kemudian digabungkan, sebanyak kurang lebih sepuluh botol diikat dan dikeratkan menjadi satu menggunakan lem tembak sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian setelah semua proses selesai, maka untuk tahap terakhir adalah pengecatan agar kursi dari botol terlihat lebih menarik.
 
Selain mengurangi jumlah sampah, kegiatan ini juga memiliki nilai komersil karena bisa mendatangkan keuntungan dengan mengolah ecobrick menjadi bentuk-bentuk yang menarik seperti meja, kursi, gapura, hiasan dinding dan lain sebagainya.

Kegiatan ini perlu dilakukan karena sampah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang berdampak signifikan dalam keberlangsungan ekosistem dan kehidupan di bumi, terlebih lagi sampah plastik yang sangat sulit untuk didaur ulang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah per tahunnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun