Mohon tunggu...
Bartholomeus Abimanyu Keysmail
Bartholomeus Abimanyu Keysmail Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

--

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Tenaga Nuklir adalah Jalan Menuju Masa Depan?

24 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 24 Oktober 2024   20:36 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Tenaga Nuklir adalah salah satu sumber energi kontroversial di muka bumi. Tidak dapat dipungkiri pula, kejadian-kejadian reaktor nuklir pada masa lalu menjadi sumber dari kontroversi ini, seperti kejadian di Fukushima dan Chernobyl. Walau begitu, tenaga ini merupakan salah satu tenaga paling efisien yang dapat digunakan. Berbeda dengan tenaga minyak bumi ataupun batubara, tenaga nuklir lebih aman dan sangat menguntungkan. Bahkan, perubahan tenaga dari bahan bakar minyak dan batubara menjadi nuklir menjadi satu langkah menuju masa depan yang hijau, bersih dan kemajuan teknologi umat manusia.

      Pertama-tama, hal yang membuat bahan bakar nuklir lebih bersih adalah emisi karbon-nya. Menurut World Nuclear Association dan Intergovernmental Panel on Climate Change, Tenaga nuklir menghasilkan kurang dari 12 g CO per kWh yang dihasilkan. Ini sangat rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batubara (820 g CO2 per kWh) dan gas alam (490 g CO2 per kWh). sehingga, hasil sisa dari reaktor nuklir tidak akan merusak lapisan ozon dan bumi seperti batubara dan gas alam. 

      Lalu, kapasitas reaktor nuklir dalam menghasilkan energi jauh lebih besar daripada batubara dan gas alam. International Atomic Energy Agency (IAEA) mengatakan, 1 reaktor nuklir dapat menghasilkan 1000-1600 megawatt listrik, tenaga itu cukup untuk memenuhi 750.000sampai 1 juta rumah tangga. Dibandingkan dengan batubara yang menghasilkan 8000 megawatt listrik per kilogram-nya. Pula, reaktor nuklir merupakan salah satu tenaga yang dapat di daur ulang, 96% bahan bekas nuklir dapat di daur kembali, tidak seperti batubara yang sekali pakai.

     Rendahnya biaya operasional juga membuat tenaga nuklir unggul. Menurut Lazard's Levelized Cost of Energy Analysis, Meskipun biaya awal pembangunan pembangkit nuklir tinggi, biaya operasi jangka panjang relatif rendah. Biaya operasi pembangkit nuklir per MWh sekitar $33, lebih murah daripada batubara ($41) dan gas alam ($36). Hal ini pun juga menjadi pendorong kenapa pembangkit listrik tenaga nuklir sering bertahan sampai lebih dari setengah abad.

    Beberapa tadi adalah mengapa tenaga nuklir jauh lebih baik daripada tenaga batu bakar dan minyak bumi. Walau begitu, hal ini tidak datang tanpa biaya yang tinggi. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, biaya pembangunan reaktor nuklir sangatlah besar. Sehingga, diperlukan ada kemauan dari semua orang agar tenaga nuklir dapat direalisasikan, dan dapat menyembuhkan bumi. langkah demi langkah. 

      Sumber - Sumber :

- World Nuclear Association dan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 

- International Atomic Energy Agency (IAEA) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun