[caption id="attachment_205988" align="alignleft" width="640" caption="Wall Street di Manhattan (Foto: BM)"][/caption] Jauh perjalanan luas pengalaman. Oleh itu kita harus berjalan dan terus berjalan untuk mempelajari sesuatu yang baru dalam kehidupan. Melihat dunia yang berbeda memberikan kita sudut pandang yang baru dan menjadikan kita lebih dewasa dalam menerima perbedaan yang ada. Saya telah berpetualang di berbagai negara-negara Eropa seperti yang telah saya catatkan pada seri-seri sebelumnya termasuk Polandia, Ceko, Slowakia, Austria, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Spanyol, Portugal, Norwegia, Denmark, Swedia, Perancis, Italia, Swiss, Belanda, Belgia, Jerman, Republik Irlandia, Turki dan juga negara dimana saya tinggal sekarang yaitu United Kingdom. Saya lebih suka menggunakan istilah UK ketimbang Inggris karena beberapa alasan seperti yang pernah saya tulis disini. Saya kemudian mencari pengalaman baru di negara Paman Sam yaitu Amerika. Sebelum ini saya pernah ke Honolulu, Hawaii seperti yang pernah saya catatkan disini, dan beberapa negara bagian di daratan benua Amerika seperti New Orleans, Louisiana dan juga Detroit, Michigan. Tetapi kali ini bertualangan saya sedikit berbeda yaitu naik kereta Amtrak dari New York sampai ke Washington DC. Amtrak berarti American Track yaitu jaringan kereta nasional untuk Amerika. Saya telah puas naik kereta dalam pertualangan saya di benua Eropa dan kali ini saya mencoba layanan kereta di Amerika pula.
**********
Perjalanan saya dimulai dari London yaitu dengan naik pesawat Virgin Airlines dari Bandara Heathrow ke Bandara John F. Kennedy atau sering di panggil dengan nama JFK. Di New York, selain JFK ada lagi sebuah bandara internasional yang dinamakan Newark. Perjalanan dengan pesawat memakan waktu selama 8 jam melintasi Samudra Atlantik. Inilah pengalaman pertama saya ke Amerika melalui bagian timur karena sebelum ini saya melalui bandara Narita dan melintasi Samudra Pasifik di bagian barat. Pesawat Virgin Airlines berangkat 1 jam lewat dari jadwal dan saya tiba di JFK ketika matahari hampir terbenam. Seperti kebiasaan dalam setiap perjalanan, saya hanya membawa sebuah 'backpack' yang bisa dibawa ke dalam pesawat. Memudahkan pergerakan dan lebih cepat karena tidak perlu menunggu bagasi di 'conveyor belt'. Turun saja dari pesawat saya langsung mengantre di konter imigrasi. Mengantre di konter imigrasi adalah sesuatu yang sangat mendebarkan. Apalagi imigrasi Amerika yang sangat ketat kontrolnya. Saya pernah punya pengalaman di konter imigrasi bandara Detroit sebelum ini. Setelah turun dari pesawat, polisi bersama anjing akan berkeliaran di samping orang-orang yang mengantre. Itu belum lagi pertanyaan-pertanyaan yang banyak ketika melihat passport saya dan meminta menunjukkan 'return ticket'. Ketika saya ke Honolulu juga ada banyak soalan yang ditanya. Kali ini saya sudah siap dengan segala pertanyaan. Selain berbagai pertanyaan, saya juga khawatir karena visa tidak tercantum di dalam paspor baru saya. Ini karena Visa saya 'valid' untuk periode 10 tahun tetapi paspor hanya 5 tahun. Bila saya memperbaharui paspor, visa Amerika saya masih di paspor lama. Oleh itu saya terpaksa membawa kedua paspor bersama. Ketika petugas imigrasi melihat paspor saya, beliau tidak menemukan visa dan saya berkata bahwa visa saya di paspor lama. Ia mengganguk dan kemudian melihat seketika dan tanpa banyak bicara langsung mengecapnya. Saya merasa aneh karena situasi ini adalah sesuatu yang diluar kebiasaan. Tidak sampai 5 menit urusan saya di konter imigrasi selesai dan saya pun terus melangkah keluar untuk mendapatkan 'coach'. Di New York biaya taksi sangat mahal dan alternatif terbaik adalah dengan menaiki 'coach'. Sebuah 'coach' bisa memuat 8 orang dengan 2 buah bagasi setiap orang. Saya pernah naik 'coach' sebelum ini ketika berkunjung ke New Orleans yaitu dari Bandara Louis Armstrong sampai ke pusat kota. Tambangnya lebih murah tetapi kita harus menunggu sampai cukup penumpang untuk ke tujuan yang sama atau pada rute yang sama. Saya menunggu hampir setengah jam sebelum bisa naik 'coach'. Ketika nama saya dipanggil, sopir etnik African American itu membawa saya ke 'coach' dan terlihat beberapa orang telah berada didalamnya. Mereka adalah penumpang yang di ambil dari terminal domestik sebelum mengambil penumpang di terminal internasional. [caption id="attachment_205990" align="alignleft" width="640" caption="5th Avenue, New York (Foto: BM)"]
************
Perjalanan saya ke Amerika selama 10 hari meliputi beberapa kota besar dan negara bagian yang berbeda. Semua perjalanan kali ini saya lakukan dengan Amtrak. Dari New York saya ke Philadelphia di Pennsylvania, Baltimore di Maryland, Washington DC dan Alexandria di Virginia dengan jarak keseluruhan lebih 250km. Saya akan menulis beberapa catatan pengalaman saya di New York pada seri akan datang dan pengalaman bepergian dengan Amtrak yang memang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H