Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Melihat Dunia di Balik Jendela Shenzhen

26 Agustus 2013   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_283557" align="alignnone" width="640" caption="Pentas utama ialah sebuah"][/caption] Jika Anda tidak punya uang untuk berkeliling dunia, cukup hanya ke Shenzhen melihat berbagai negara dari Jendela Dunia (Windows of the World). Sebut saja gedung apa yang ingin Anda potretkan, semuanya tersedia di satu area yang memiliki berbagai monumen dunia seperti Taj Mahal, Eifel Tower, Westminister, Opera Sydney dan piramida Giza. Perjalanan saya ke selatan China berakhir di kota Shenzhen. Saya naik high speed train dari Guangzhou sejauh 140 km memakan waktu sekitar 1 jam dengan kecepatan antara 180-200 km se jam. Kereta api ini dinamakan China Railway High-Speed ​​atau CRH. Saya membayar 80 yuan untuk harga tiket satu arah. Keretanya sangat bagus dan di setiap gerbong ada papan elektronik menunjukkan kecepatan kereta api. Ketika saya keluar dari hotel di Guangzhou cuaca agak mendung dan dalam perjalanan ke stasiun kereta api, hujan turun dengan lebat. Perjalanan saya dari Guangzhou ke Shenzhen diiringi dengan hujan yang tidak henti-henti. Mujurnya setibanya di Shenzhen hujan sudah mulai reda. Sama seperti di Guangzhou, hotel di Shenzhen belum saya pesan. Hanya takdir yang menentukan apa yang akan terjadi di Shenzhen. Setelah keluar dari stasiun kereta api Shenzhen, situasi yang sama saya alami seperti di Guangzhaou. Beberapa orang menyodor kepada saya katalog hotel yang bisa saya pilih karena mereka tau saya adalah wisatawan yang baru sampai di kota itu. Saya melihat-lihat tarif hotel yang ditawarkan tetapi sedikit mahal dibandingkan di Guangzhou. Tarif paling murah adalah 220 yuan dan saya meminta untuk harga yang lebih murah tetapi seperti biasa masalah bahasa sering mengganggu. Ketika saya berlalu pergi mereka tidak menyerah dan mengejar saya sambil bertanya'' your price '? Saya tau mereka akan coba sedaya upaya untuk menjual dan mendapatkan komisi. Dia mengulurkan kertas kepada saya dan meminta menulis harga yang saya mau. Saya menulis 180 yuan dan dia menggelengkan kepala tanda tidak setuju. Ini karena tarif yang tercatat adalah tarif yang sudah mereka sepakati dengan pihak hotel. Sulit untuk memberikan harga yang lebih murah. Karena saya tidak setuju dan berencana untuk mencari sendiri, ia akhirnya berkata ok. Ternyata hotel yang dimaksudkan agak jauh dan ia membawa saya melalui lorong-lorong kecil di kota Shenzhen. Ketika berjalan ke hotel itu, dia memberikan saya selembar kertas sambil berkata 'you want lady'? Selain bekerja mencari pelanggan untuk hotel, ia juga menjadi agen untuk aktivitas pijat dan pelacuran. Menjadi agen rumah pelacuran adalah aktivitas sampingan yang mungkin memberikan pendapatan yang lumayan. Inilah Shenzhen, kota penuh dengan berbagai ragam manusia. Setiba di hotel beliau mempersilakan saya duduk di ruang tunggu. Dia terus ke konter untuk transaksi dan setelah berdiskusi ia datang kepada saya dan berkata tarifnya adalah 220 yuan. Pihak hotel tidak mau memberikan tarif lebih rendah dari itu. Saya agak marah karena awalnya ia setuju dengan tarif 180 yuan dan setelah berjalan begitu jauh tarifnya tetap sama 220 yuan. Saya bersikukuh dengan pendirian dan menolak tawaran itu dan keluar dari hotel. Seperti dia mempermainkan saya dengan tarif. Itu adalah satu pengajaran bagi saya karena terlalu percaya dengan janji sedangkan dia bukan karyawan hotel yang bisa menentukan harga. Saya berjalan pergi meninggalkan hotel dan ingin mencari sendiri meskipun ada beberapa orang lain lagi yang menyapa saya dijalanan untuk menawarkan hotel. Akhirnya saya berhenti di sebuah area ramai orang berjualan makanan dan saya terlihat tanda 'halal' di restauran itu. Restauran itu bersebelahan dengan hotel yang agak sederhana besar. Saya makan disitu dan selesai makan saya mencoba nasib untuk bertanya tarif hotel per malam. Harganya sedikit murah yaitu 210 yuan dan saya setuju karena sudah capek untuk mencari yang lain. Lagipun disebelahnya ada restauran halal dan mudah saya untuk makan dan minum sepanjang 3 hari di Shenzhen. [caption id="attachment_283559" align="alignnone" width="640" caption="Bentuk piramida kaca seperti Museum Lovre di Paris (Foto: BM)"]

13775321181157507422
13775321181157507422
[/caption] [caption id="attachment_283561" align="alignnone" width="640" caption="Patung di pintu masuk Window of the World (Foto: BM)"]
13775321861398973755
13775321861398973755
[/caption] Shenzhen hampir sama seperti Guangzhou, sebuah kota modern dan pusat komersial. Produk di pusat-pusat belanja di sekitar kota sama seperti yang saya temui di Guangzhou. Apa yang menarik perhatian saya adalah Window of the World. Ia seperti sebuah taman tema keluarga yang menyediakan berbagai replika monumen dunia untuk di lihat oleh pengujung. Anda juga bisa membeli paspor berharga 20 yuan dan kemudian akan di cap di setiap monumen negara yang Anda singgahi. Ada 43 negara yang bisa Anda cap di paspor itu. Ini berarti, dengan berkunjung ke Window of the World di Shenzhen, Anda sudah berada di 43 negara yang berbeda di dalam satu hari. Menarik bukan? Kawasan taman ini sangat besar yaitu seluas 48 hektar. Didalamnya terdapat 130 monumen yang direproduksi dengan ukuran mini. Untuk ke sini ada layanan subway dari pusat kota dan Anda pasti tidak tersesat setelah keluar dari stasiun subway Shinjiezhichuang Line 1. Dari jauh sudah terlihat menara Eifel dan juga bangunan berbentuk piramida Museum Lovre, Paris di pintu depan taman ini. Taman tema bukan saja hanya untuk dilihat tetapi pengunjung bisa mengalami pengalaman berharga sesuai dengan monumen yang tersedia. Sebagai contoh, di depan piramida Giza, pengunjung bisa berfoto ria bersama unta yang asli. Di monumen Afrika, pengunjung berkesempatan menyaksikan tarian suku Afrika di dalam rumah mereka yang berbentuk piramida.
1377533531788390591
1377533531788390591
Saya juga mencoba naik roller coaster di monumen Niagara Falls. Bentuk roller coaster disitu persis mobil kartun 'Flinstones'. Roller coaster itu kan menuruni dari puncak Niagara Falls sampai ke bawah dengan cepat. Saya diberikan sehelai 'rain coat' dan bila bertanya kepada penjaga disitu, apakah saya akan basah nanti. Dia menjawab, hanya percikan air saja, ngak apa-apa. Setelah yakin sayapun mencoba, dan ternyata saya tertipu lagi. Air yang masuk ke 'roller coaster' bukan sekadar percikan tapi seperti disiram dengan air satu tempayan. Karena memakai 'rain coat', baju yang saya pakai tidak basah tapi celana luar dan dalam saya semuanya basah. Pengalaman terjun dari Niagara Falls palsu yang tidak bisa dilupakan. [caption id="attachment_283566" align="alignnone" width="640" caption="Mana satu yang asli? Gambar ini saya ambil di Paris dan Shenzhen. (Foto: BM)"]
13775323731212045767
13775323731212045767
[/caption] [caption id="attachment_283568" align="alignnone" width="588" caption="Sebelah kanan saya snap di Amsterdam dan kiri di Shenzhen (Foto: BM)"]
1377532516477067975
1377532516477067975
[/caption] Taman tema ini dibagi menurut benua seperti Amerika, Asia, Afrika dan Eropa. Jika Anda pernah melihat monumen yang asli, sudah pasti ia tidak seperti yang Anda harapkan. Misalnya, replika monumen candi Borobudur yang dihasilkan kurang teliti. Sedangkan Piramida Giza hanya bangunan semen yang kurang menarik. Tapi bagi Anda yang belum pernah melihat yang asli, monumen disini sudah cukup menginspirasi Anda. Jika Anda ingin berkunjung ke Window of the World, pastikan Anda punya waktu satu hari penuh untuk merasakan pengalaman melihat 'dunia'. Ini karena di sebelah malam ada pertunjukkan kebudayaan dari berbagai negara dunia. Acara ini diadakan di sebuah panggung teater terbuka yang bisa menampung ribuan penonton. Pertunjukannya dilatarbelakangi 'world globe yang menjadi pentas utama. Saya tidak menunggu sampai malam karena ingin pulang awal dan tidak dapat menyaksikan pertunjukkan yang dikatakan hebat.
1377533574644213180
1377533574644213180
[caption id="attachment_283583" align="alignnone" width="640" caption="Gambar atas, replika Hagia Sophia dan bawah yang asli di Istanbul (Foto: BM)"]
13775336091550078672
13775336091550078672
[/caption] [caption id="attachment_283575" align="alignnone" width="640" caption="Unta di depan Piramida Giza (Foto: BM)"]
13775327521844850891
13775327521844850891
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun