Mohon tunggu...
Brave Barramaulana Fereiro
Brave Barramaulana Fereiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta/Peraih Beasiswa Pertukaran Pelajar Internatioan ke USIM Malaysia oleh Kemendikbud

Hobby saya Berpublic Speaking dan Belajar Bahasa Asing/Saya Seorang yang Kreatif dan Senang Menjadi Problem Solver ditengah Lingkungan saya, Saya cukup aktif dalam Akademik dan Non Akademik (organisasi) dan dinilai lingkungan saya sebagai orang yang extrovert/untuk topic yang saya senangk adalah membahas terkait Public Speaking, Leadership atau topic topic lain yang bisa menginspirasi teman teman pembaca dan sesama penulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Beberapa Cara Mendapatkan Cintanya Allah!

11 Juli 2023   16:06 Diperbarui: 11 Juli 2023   16:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan atasnya. Dan senantiasa hambaKu mendekat kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sampai Aku mencintainya."
 
 
HARTA DAN JABATAN BUKANLAH BUKTI CINTA ALLAH
 
LIHATLAH QORUN LIHAT LAH FIR'AUN YANG NIL MENGALIR DI BAWAHNYA MEREKA TIDAK DIBERI CINTA SAMA ALLAH
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 

fa ammal-ingsaanu izaa mabtalaahu robbuhuu fa akromahuu wa na''amahuu fa yaquulu robbiii akroman
 
"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku.""
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 15)
 
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 

wa ammaaa izaa mabtalaahu fa qodaro 'alaihi rizqohuu fa yaquulu robbiii ahaanan
 
"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku.""
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 16)
 
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
 

 
"Sesungguhnya Allah memberi dunia pada orang yang Allah cinta maupun tidak. Sedangkan iman hanya diberikan kepada orang yang Allah cinta."
 
 
LEVEL TERTINGGI DI CINTAI ALLAH
INI LAH GAME CHANGER NYA!
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 

qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim
 
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31)
 

 
"Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru: 'Hai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! ' Rasulullah bersabda: 'Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit; 'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai si fulan. OIeh karena itu, cintailah ia! ' Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula
 
 
ALLAH AKAN MENJAGA WALI NYA
 
    : :   :
 
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allh Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya
 
 
 
ZUHUD MENGUNDANG CINTA ALLAH
 
: : : .
 
 
Dari Abu Abbas Sahl bin Sa'ad Assa'idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.
 
 
KETIKA ALLAH SUDAH MENCINTAI SEORANG HAMBA
 
KITA AKAN DIJAGA PANDANGAN NYA
KITA AKAN DIJAGA PENDENGARANYA
KITA AKAN DIJAGA TANGANYA
KITA AKAN DIJAGA KAKINYA
 
 
SEIMBANGKAN LAH !!
 
Oleh karena itu Ibnu Hajar Rahimahullah menyebutkan dari sebagian ulama:
 

 
"Barangsiapa yang disibukkan dengan sesuatu yang wajib sehingga tidak mampu melaksanakan yang sunnah maka dia mendapat udzur, dan barangsiapa disibukkan dengan perkara sunnah sehingga tidak melakukan yang wajib berarti dia orang yang tertipu." (Fathul Bari 343/11)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun