Mereka yang gemar membaca buku seperti saya wajar tersinggung. Buku kok dengan entengnya dijadikan alat melakukan kejahatan. Padahal, buku adalah 'senjata' yang menjadi bekal otak dan jiwa seorang manusia untuk berjuang dalam kehidupan.
Siapapun yang membuat bom buku, benar-benar bejat tak punya otak. Apa tak ada media lain selain buku ? Pilih kek benda lainnya. Soal pesan yang ingin disampaikan kan bisa dalam selembar kertas. Ketahuilah, kemajuan Jepang sebagian besar disebabkan kecintaan rakyatnya dalam membaca buku.
Takutnya, dengan adanya bom buku ini, orang Indonesia makin menjauhi buku. Bisa menjauhi kemajuan. Beresiko menjadi bangsa bodoh. Oleh karena itu, wahai pembuat bom, siapapu engkau, kau ganti saja media bejatmu dengan benda lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H