* Kedua: Aturan tentang apa yang baik dan buruk yang harus dipatuhi saat dai berdakwah atau orator berpidato.
* Ketiga: Pantulan baik dan buruknya dai dan orator di berbagai media, baik tradisional, konvensional, maupun media sosial.
Para dai dan orator yang menjunjung tinggi adab retorika dakwah akan mendapatkan pujian dan sanjungan dari netizen. Sebaliknya, mereka yang mengabaikannya akan mendapat kecaman dan makian. Respons negatif netizen di dunia digital cenderung lebih menyakitkan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H