Mohon tunggu...
Barokah Meilany Putri
Barokah Meilany Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

Saya suka menulis, dan saya ingin membagikan tulisan saya melalui media yang tersedia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika Nonverbal: Dinamika Pesan dalam Berbagai Situasi

4 Juni 2024   16:06 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syamsul Yakin dan Barokah Meilany Putri ( Dosen dan Mahasiswi UIN Jakarta SyarifHidayatullah)

Oleh: Syamsul Yakin dan Barokah Meilany Putri

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Retorika mengatakan bahwa berbagai situasi dan kondisi mempengaruhi komunikasi verbal dan nonverbal. Pertama, perhatikan kepada siapa komunikator berbicara. Kedua, tujuan komunikator mengirim pesan (untuk tujuan apa ), ketiga, situasi di mana komunikator berbicara (dalam situasi apa ), dan keempat, konteks yang dibicarakan. Kelima, komunikator artinya memberi komunikan ke mana (ke mana jalan). Keenam, komunikator menggunakan media apa, apakah itu konvensional, tradisional, atau baru (di mana media). Ketujuh, di mana proses komunikasi berlangsung, atau bahkan di mana acara itu berlangsung.

Komunikasi nonverbal dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan media yang digunakan. Pertama, orang dapat berbicara satu sama lain secara langsung. Dalam tatap muka komunikasi , mereka dapat menggunakan ekspresi tubuh sebagai pengganti bicara. Begitu juga, kontak mata, seperti melotot, memejamkan mata, memutar ke kiri dan ke kanan, dan mengerlingkan mata, memiliki fungsi masing-masing sebagai pengganti komunikasi verbal tetapi tetap dapat dipahami.

Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi tubuh, baik bahasa tubuh maupun gerak tubuh. Dalam hal ini, bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan anggota tubuh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Gerakan tubuh adalah bahasa tubuh yang berbeda yang digunakan dalam proses komunikasi. Gerakan tubuh terjadi tanpa disadari dan tanpa diinginkan, namun tidak dapat dikontrol.

Kedua, komunikasi virtual, yang dilakukan melalui internet, atau tatap maya. Komunikasi virtual hampir sama dengan komunikasi tatap muka saat media sosial berkembang. Komunikasi bold, sebagai lawan dari komunikasi tatap muka, telah menjadi istilah baru untuk komunikasi tatap muka.

Dalam tatap komunikasi maya, komentar di room chat dapat digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Misalnya, orang yang mengirim dan menerima pesan dapat menggunakan emoticon yang ada pada keyboard, seperti koma, tanda hubung, dan tanda kurung. Komunikasi tatap maya berbasis visual, misalnya, akan dapat dipelajari lebih lanjut.

Komunikasi maya dianggap memiliki kelebihan daripada komunikasi tatap muka. Misalnya, tingkat kesalahan diminimalkan dan kemudian diperbaiki ketika terjadi kesalahan. Komunikasi tatap maya dapat dilihat berulang-ulang dan lebih mudah dipahami. Seseorang dapat dengan mudah mengungkapkan emosinya, seperti marah, bahagia, sedih, terkejut, dan lain-lain, selama komunikasi tatap maya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun