Wabah Judi Online memang sudah menyebar kemana-mana. Nggak memandang status social. Siapa saja bisa terjebak dalam buaian iming-iming kemenangan judi online.
Sebenarnya Ketika tetangga gue mulai berani minjam uang ke gue sempat menimbulkan kecurigaanku. Apalagi hubungan bertetangga juga tidak terlalu dekat layaknya sahabat karib. Tapi, hubungan silaturahmi antar tetangga tetap terbina dengan baik. Pertama kali meminjam uang alasannya anaknya sakit dan sedang diopname di RS. Alasannya sih tepat karena pada saat itu anaknya memang sedang sakit. Ketika meminjam uang berikutnya, mulai muncul alasan baru. Ibunya di kampung sakit. Dasar gue memang suka nggak tega, akhirnya mau aja ngasih minjam uang. Yang membuat gue yakin, dia mengembalikan pinjamannya tepat waktu.
Bulan berikutnya, dia meminjam lagi dengan alasan baru lagi. Apesnya, kali ini dia meminjam lebih besar dari pinjaman sebelumnya. Sekitar 10 juta. Alasannya sebenarnya masuk akal tapi, siapa sangka kalau disinilah masalah mulai muncul. Dia mulai ingkat janji dalam pembayaran. Ada saja alasan yang membuat uang yang dipakainya belum bisa dikembalikan. Awalnya minjam cuma dua minggu tapi sudah memasuki bulan keenam uang belum juga dikembalikan.
Setiap ditagih suka ngeles dengan alasan uangnya masih dipakai temannya. Hubungan yang awalnya baik mulai timbul kekesalan. Kesabaran sudah diambang batas. Apalagi setiap di telpon nggak diangkat di wa nggak dibalas. Didatangi ke rumahnya pun selalu diwakili istrinya dengan wajah memelas.
       Puncak kekesalan berujung mencari informasi ke ketua RT dan warga yang kebetulan cukup baik dengan gue. Dan ternyata apa yang gue takutkan selama ini terbukti. Tetangga yang minjam duit gue ternyata terlilit hutang karena judi online. Bukan gue saja yang menjadi korban. Ada beberapa tetangga yang juga menjadi korban pinjamannya. Jika ditotal tembus 100 jutaan uang dipakainya demi judi online.
       "Sudah capek nasehatin supaya nggak main judi online lagi. Tapi dia nggak ngaruh. Nggak pernah mau dengan," ujar ketua RT yang mengetahui sepak terjang si tetangga yang sudah setahun lebih terjebak di dunia judi online.  Bahkan, tetangga lainnya yang dulu akrab dengannya juga korban judi online. Untungnya dia Sudah bisa lepas dari cengkaraman judi online gara-gara istrinya mengancam apabila masih main judi online, istrinya memilih bercerai. Si tetangga itu pun masih waras. Dia lebih menyelamatkan rumah tangganya ketimbang terbuai iming-iming kemenangan di Judi online.
       "Gue juga sudah habis-habisan main judi online. Bahkan gaji gue kesedot di judol." Kenanganya. "Alhamdulillah, gue bisa lepas. Semoga nggak tergoda lagi deh," lanjutnya.  Bahkan menurut si tetangga tobat, masih ada beberapa tetangga lainnya yang masih terjebak dengan dunia judi online.
       "Biasanya mereka saling support. Bahkan mau saling ngasih pinjam agar sama-sama terjerumus di dunia judi online."terangnya."Kalau nggak kuat iman mah, kita bisa terjerumus lebih dalam dan habis-habisan. Bahkan banyak yang nekad bunuh diri karena hutang sudah melilit." Lanjutnya lagi.
       Untungnya, sejak dulu sampai sekarang gue tidak pernah sekali pun tertarik dengan judi. Apa pun jenis judinya. Bahkan main games di hape pun gue ogah. Bagi gue sangat saying waktu terbuang sia-sia hanya berjibaku dengan permainan games dan judi. Parahnya lagi kalau sudah sampai menggunakan uang. Karena, permainan judi itu tidak akan pernah ada pemainnya yang bisa kaya raya. Karena yang dilawan bukan manusia melainkan mesin dan system. Oleh karena itu, untuk kamu yang masih terlena dengan judi online. Sadar lah. Kamu tidak akan pernah menang. Kamu akan menjadi budak yang akan memeras seluruh harta bendamu. Bahkan nyawamu pun akan menjadi taruhannya.