Gue langsung menatap wajah bapak tersebut lekat-lekat. Sekilas ada keragu-raguan dengan sosoknya yang menurut tebakan gue usianya sudah diatas 60 tahun. Dari penampilannya juga tampak biasa-biasa saja. Badannya kecil dan kurus.Tidak menandakan sosok pendaki yang  strong dan kekar. Ya, minimal tampak gagah. Penampilan bapak ini nyaris layaknya pria seusianya pada umumnya kalem dan pendiam.
       "Gunung Sumbing,Pak? Sama siapa?" tanya gue penasaran.
       "Sendiri. Tapi, saya sudah ada janji sama teman nanti bareng kesana."
Obrolan kami pun semakin panjang kali lebar. Merasa satu frekwensi obrolan pun sangat mengalir dan nyambung deh. Terutama membahas soal gunung. Yang membuat gue semakin kaget, ternyata pak Irvan (akhirnya kami saling menyebutkan nama saat berkenalan.) berasala dari pulau Batam. Perjuangannya untuk mendaki gunung benar-benar super ekstra. Extra biaya dan extra waktu. Gimana tidak, untuk mewujudkan hobi mendaki yang baru di gelutinnya saat pandemic Covid 3 tahun lalu, dia harus merogoh kocek yang tidak sedikit.
       "Saya asli Batam. Usia saya sekarang 62 tahun." Katanya.
Ketertarikannya mendaki gunung awalnya untuk membunuh kejenuhan dimasa Pandemi. Tapi berlanjut menjadi hobi. Tidak tanggung-tanggung, sekali mendaki beliau bukan mendaki satu gunung saja, melainkan langsung 4 gunung. Kemudian kembali ke Batam.
       "Soalnya, kalau Cuma 1 gunung kan biayanya besar. Mumpung sudah berada di Jawa, ya sekalian saja saya daki beberapa gunung," cerita Pak irvan yang sudah mendaki Gunung Sumbing, Raung, Agung, Gunung Prau, Gunung Andong, Gunung Lawu, Gunung MerbabuGunung Slamat, Gunung Ungaran, Gunung Argopuro dan beberapa gunung lainnya. Bayangin saja gimana kuatnya stamina bapak ini, dalam waktu 7 hari dia bisa mendaki 7 gunung sekaligus. Luar biasa!
Gue yang sudah mendaki sejak tahun 2013 lalu merasa nggak ada apa-apanya dibandingkan Pak Irvan yang baru 3 tahun mendaki tapi sudah belasan gunung yang sudah di daki. Lokasinya juga nggak main-main. Selain di wilayah Jawa, Pak Irvan juga meyambangi gunung yang ada di Kalimantan dan Maluku.
       Perjalanan 9 jam Jakarta-Yogyakarta serasa begitu singkat ketika bertemu dengan teman bicara yang asyik. Meski usia 62 tahun dan sudah menyangdang status kakek beberapa cucu, pak Irvan tetap punya stamina yang kuat. Cara berfikirnya juga sangat open minded. Mungkin, selain mendaki gunung, Pak Irvan juga sudah melanglang dunia ke beberapa Negara. Beberapa gunung di luar negeri pun sudah [ernah ia daki.