Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Layang Layang

10 Agustus 2023   13:59 Diperbarui: 10 Agustus 2023   15:13 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Dokumentasi pribadi

Pagi ini, aku menemukan layang-layang sangkut di pohon jeruk purut yang ada di halaman rumahku. In adalahi layang-layang yang ke 7 yang aku ambil dari pohon itu. Terdapat banyak sobekan akibat gesekan-gesekan dari benang yang nyangkut di ranting.

Sejak musim layang-layang, hampir setiap sore anak-anak di komplek perumahan tempat aku tinggal bermain layang-layang. Hiruk pikuk suara mereka terkadang mengganggu ketenanganku. 

Apalagi ketika laying-layang mereka putus dan melayang-layang tak tau arah. Mereka bersorak-sorak sambil mengejar layang-layang putus itu. 

Ketika laying-layang putus itu mendarat di pohon yang ada di pekarangan rumahku, mereka tak kuasa mengambilnya. Tembok setinggi 2 meter menjadi penghalang usaha mereka untuk meraihnya. 

Jika sedang datang baikku, aku mengambil laying-layang sangkut itu kemudian menyerahkan lagi ke mereka. Tapi, kali ini aku lagi bernafsu untuk berbaik-baik pada anak-anak itu. Suara mereka bikin bad moodku muncul. Kubiarkan saja mereka berteriak-teriak yang dibalas lantang oleh anjing peliharaanku.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari layang-layang nyangkut itu. Tapi, di lubuk hati yang paling dalam, aku memiliki memori kelam dan menyedihkan tentang layang-layang.

Ceritanya begini,  

Sebenarnya, sejak kecil aku tidak suka dengan permainan layang-layang. Bagiku bermain laying-layang sangat monoton dan menjenuhkan. 

Apalagi kita harus berpanas-panasan untuk menaikkannya agar bisa melayang-layang diudara. Jika ada layang-layang lain mendekat, saatnya untuk adu kekuatan benang. 

Jika kalah, maka layang-layang akan putus dari benangnya dan melayang-layang mengikuti arah angin membawanya entah kemana hingga mendarat ditempat yang tidak diduga-duga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun