Meski agenda tahun 2023 sudah masuk ke hari 13, tapi gue baru bisa meluangkan waktu untuk berkisah sepanjang pergantian tahun 2022 ke 2023. Bukan sok sibuk atau menyibukkan diri, melainkan karena mood untuk menulis baru muncul saat ini.
Oke lah, gue mau berkisah di awal memasuki 2023 lalu.
Sebenarnya pergantian tahun 2022 ke 2023 lalu, gue ada acara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Maksudnya, bukan gue yang punya acara melainkan gue terlibat di acara pergantian tahun tersebut sebagai crew. Ya, event tersebut digelar oleh Pemkot yang dihadiri Gubernur dan pejabat tinggi Ibukota lainnya. Pengisi acaranya juga lumayan variatiif. Ada band Bagindas, mocca, Ucup Pop, Four Twenty, dan beberapa penyanyi lainnya.
Layaknya perhelatan akbar dipenghujung tahun tentu persiapannya sangat riweh dan campur aduk. Tapi, gue dan team lainnya bisa melakukannya dengan baik. Tapi sayangnya, dipenghujung tahun cuaca memang lagi "nakal-Nakalnya". Karena hujan turun sesuka hati mereka. Pagi hujan, siang panas, sore hujan, malam cerah. Jadi, kita yang terlibat dalam kepanitiaan ngeri ngeri sedap seandainya pas GONG acaranya turun hujan deras. Bisa bubar jalan acara akbar tersebut. Bahkan, hingga beberapa jam sebelum acara di mulai, hujan masih turun dengan dahsyatnya. Deras banget. Bahkan angin kencang seakan nggak mau kalah unjuk kebolehan. Tenda saja dihempas-hempas seakan mau terbang. Untungnya, tenda berdiri dengan kokohnya. Hanya saja, disaat artis-artis penyanyi mau melakukan GR, terpaksa tertunda dikarenakan hujan yang nggak berhenti.
Sampai akhirnya, pukul 19.00 WIB, acara perhelatan akbar dimulai. Tiba-tiba hujan yang deras berhenti total. Jangan-jangan Pawang Hujan sedang bertugas. Entah lah. Malam itu, pengunjung TMII bejubel bel ramainya minta ampun. Akses untuk masuk ke TMII sudah overloaded sehingga pintu gerbang ditutup agar tidak terjadi tumpukan massa di depannya. Bahkan beberapa pejabat terjebak kemacetan saat hendak mau masuk ke TMII. Sebagai panitia, kami tidak bisa berbuat apa-apa soal kemacetan. Itu jatah pak Polisi yang bertindak. Untungnya kesigapan para Polisi mampu membuat pejabat bisa masuk ke dalam area TMII.
Dan, detik-detik penghujung tahun pun tiba. Gubernur DKI dan para pejabat tinggi lainnya hadir di atas panggung untuk menghitung countdown. Serta letusan kembang api silih berganti mewarnai langit gelap menjadi kerlap kerlip percikan kembang api.
Dan, tahun 2022 pun berlalu, 2023 memasuki masa tugasnya hingga 365 hari ke depan.
Semoga di tahun 2023 ini menjadi tahun terbaik bagi gue juga para pembaca cerita ini. Tapi, dari semua harapan gue, hanya KESEHATAN yang berada di prioritas utama. Karena, di tahun 2022 lalu, banyak teman-teman gue berpulang karena sakit juga masih terbujur tak berdara di RS karena sakit penyakit.
So, mari sama-sama memprioritaskan kesehatan ketimbang sbuk mencari uang sampai lupa arti sehat yang sesungguhnya.